Ukraina Klaim Berhasil Stabilkan Pertempuran di Bakhmut

26 Maret 2023 1:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gumpalan asap mengepul dari serangan Rusia selama gencatan senjata 36 jam atas Natal Ortodoks, dari garis depan kota Bakhmut di Donbas, Ukraina, Sabtu (7/1/2023). Foto: Clodagh Kilcoyne/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gumpalan asap mengepul dari serangan Rusia selama gencatan senjata 36 jam atas Natal Ortodoks, dari garis depan kota Bakhmut di Donbas, Ukraina, Sabtu (7/1/2023). Foto: Clodagh Kilcoyne/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pihak Ukraina mengeklaim telah berhasil menstabilkan situasi pertempuran di sekitar Bakhmut, kota yang hancur akibat pertempuran terpanjang sejak invasi Rusia.
ADVERTISEMENT
Bakhmut, yang pernah berpenduduk 70 ribu orang sebelum invasi Rusia, telah dikosongkan dari warga sipil karena pertempuran sengit antara pasukan Ukraina dan Rusia.
Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan, situasi garis depan di Bakhmut adalah yang terberat. Hal itu ia sampaikan saat berkomunikasi melalui telepon dengan Kepala Staf Pertahanan Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin.
"Karena upaya luar biasa dari pasukan pertahanan, kami berhasil menstabilkan situasi," kata Zaluzhny mengungkap kondisi di Bakhmut di Facebook, dikutip dari AFP, Minggu (26/3).
Di sisi lain, menurut informasi intelijen terbaru dari Kementerian Pertahanan Inggris, sebagian besar serangan Rusia di Bakhmut telah terhenti.
"Ini kemungkinan besar terutama akibat pengurangan ekstrem pasukan Rusia," bunyi pernyataan Inggris, menambahkan bahwa dalam pertempuran itu Ukraina juga "menderita banyak korban".
ADVERTISEMENT
Komandan senior militer Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan pada Kamis (23/3) bahwa serangan balik dapat segera diluncurkan terhadap pasukan Rusia di dekat Bakhmut.
Pernyataan Syrsky datang sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan dia telah mengunjungi pasukan Ukraina di dekat garis depan Bakhmut.
Meski demikian, kepala kelompok tentara bayaran Wagner Rusia, Yevgeny Prigozhin, mengeklaim pada hari Senin (20/3) bahwa pasukannya telah menguasai sekitar 70 persen kota.