Ukraina Klaim Drone Rusia Meledak di Rumania

Ilustrasi serangan drone Rusia. Foto: Gleb Garanich/REUTERS

Ukraina mengeklaim drone Rusia jatuh di Rumania. Drone buatan Iran tersebut sebelumnya menyerang Pelabuhan Izmail, Ukraina.

"Menurut Dinas Penjaga Perbatasan Negara Ukraina, Shahed Rusia jatuh dan meledak di wilayah Rumania semalam," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko di media sosial, dikutip dari Reuters, Selasa (5/9).

Hal ini terjadi dalam rangkaian serangan udara semalam di pelabuhan Ukraina di seberang Sungai Danube.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan tersebut. Sebuah laporan mengenai senjata nyasar dari perang di Ukraina yang mengenai negara tetangga anggota aliansi militer Barat.

Moskow telah melakukan serangan udara jarak jauh terhadap sasaran-sasaran di Ukraina sejak dimulainya invasi tahun lalu. Sejak bulan Juli 2023.

Ketika Moskow membatalkan perjanjian yang mencabut blokade de facto Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitam Ukraina, pihaknya telah berulang kali menyerang pelabuhan sungai Ukraina yang terletak di seberang Danube dari Rumania.

Rusia melancarkan serangan udaranya beberapa jam sebelum Presiden Vladimir Putin dijadwalkan membahas menghidupkan kembali perjanjian Laut Hitam dengan sponsor perjanjian tersebut, Presiden Turki Tayyip Erdogan.

“Menurut dinas penjaga perbatasan negara Ukraina, tadi malam, selama serangan besar-besaran Rusia di dekat pelabuhan Izmail, ‘Shakhed’ Rusia jatuh dan meledak di wilayah Rumania,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Oleg Nikolenko, merujuk pada drone buatan Iran.

Sementara itu pihak Rumania membantah serangan itu terjadi di wilayahnya.

“Kementerian Pertahanan dengan tegas menyangkal informasi dari ruang publik mengenai apa yang disebut sebagai situasi semalam di mana drone Rusia jatuh di wilayah nasional Rumania."

“Cara serangan Rusia tidak pernah menimbulkan ancaman militer langsung terhadap wilayah atau perairan nasional Rumania.”

Di Washington, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya mengetahui adanya laporan mengenai masalah tersebut namun meneruskan pertanyaan tersebut ke pemerintah Rumania. Pentagon menolak berkomentar.