Ukraina Klaim Rebut Kembali 2 Desa di Donetsk dari Tangan Rusia

12 Juni 2023 4:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Ukraina bersiap menembakkan howitzer self-propelled Krab Polandia ke posisi Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina. Foto: Oleksandr Ratushniak/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Ukraina bersiap menembakkan howitzer self-propelled Krab Polandia ke posisi Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina. Foto: Oleksandr Ratushniak/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ukraina mengumumkan bahwa pasukannya telah berhasil merebut kembali dua desa di wilayah Donetsk, Minggu (11/6). Ini merupakan kemenangan pertama yang dilaporkan dari serangan balik terhadap Rusia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa serangan balasan terhadap pasukan Rusia sedang berlangsung, tetapi menolak untuk menyampaikan secara rinci.
"Neskuchne dari wilayah Donetsk berada di bawah bendera Ukraina lagi," kata pihak Ukraina dalam sebuah video memperlihatkan pasukan Ukraina mengumumkan pengambilalihan itu, dikutip dari AFP.
Para tentara juga meneriakkan 'Glory to Ukraine!' hingga slogan mencemooh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pada hari yang sama. pasukan darat Ukraina mengatakan bahwa tentara dari brigade ranger terpisah ke-68 telah membebaskan desa terdekat Blagodatne.
Pasukan darat merilis video yang menunjukkan tentara mengibarkan bendera Ukraina di atas bangunan yang hancur.
Juru bicara militer Valeriy Shershen mengatakan dalam sambutannya di televisi bahwa desa yang direbut kembali terletak di perbatasan wilayah timur Donetsk dan wilayah selatan Zaporizhzhia di mana Rusia telah melaporkan serangan berat Ukraina selama seminggu terakhir.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan pasukan Ukraina menangkap beberapa tentara Rusia dan pro-Rusia.
Keberhasilan militer Ukraina di wilayah Zaporizhzhia dinilai berpotensi memungkinkan pasukannya untuk menerobos jembatan darat yang menghubungkan Rusia dengan semenanjung Krimea yang dianeksasi dari Ukraina. Ini akan menjadi serangan balik yang besar bagi Rusia.
Think Tank yang berbasis di Washington, Institute for the Study of War, mengatakan bahwa pasukan Kiev setidaknya telah melakukan operasi balasan di setidaknya empat wilayah garis depan pertempuran.