Ukraina Tuding Rusia Serang Kramatorsk Pakai Bom Curah, 2 Warga Sipil Tewas

19 Maret 2023 23:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Rusia di Kramatorsk, Ukraina 2 Februari 2023. Foto: Vyacheslav Madiyevskyy/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Rusia di Kramatorsk, Ukraina 2 Februari 2023. Foto: Vyacheslav Madiyevskyy/REUTERS
ADVERTISEMENT
Serangan Rusia menewaskan dua orang dan melukai 10 orang lainnya di Kota Kramatorsk, Ukraina, pada Sabtu (18/3). Ukraina menuding Rusia menggunakan bom cluster atau bom tandan atau bom curah dan menarget warga sipil.
ADVERTISEMENT
Gubernur wilayah Donetsk, lokasi Kramatorsk berada, Pavlo Kyrylenko, mengatakan di Telegram bahwa pasukan Rusia telah menargetkan taman dan merusak "selusin bangunan tempat tinggal"
"Mereka dengan sengaja menyerang kota, berusaha membunuh sebanyak mungkin warga sipil," kata Kyrylenko dikutip dari AFP, Minggu (19/3).
Jurnalis AFP mendengar sekitar 10 ledakan hampir bersamaan sebelum pukul 16.00 waktu setempat. Melihat asap mengepul di atas taman bagian selatan kota.
Seorang wanita meninggal di tempat kejadian karena terluka. Segera setelahnya, ledakan lin terdengar di wilayah pemukiman sekitar 2 Km dari ledakan pertama. Seorang sopir terluka parah dalam ledakan itu.
"Dia datang menemui saya sebentar. Saya mengucapkan selamat tinggal, menutup pintu dan beberapa detik kemudian, saya mendengar ledakan," kata Lena, 46 tahun.
ADVERTISEMENT
"Saya beruntung berada di dalam (rumah) bersama putri saya ketika semua ini terjadi."
Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Goncharenko membenarkan bahwa dua orang tewas akibat bom curah tersebut.
"Rusia terus menebar teror," tulisnya di postingan Facebook.
Pavlo, seorang tentara Ukraina, berdiri di atap universitas yang rusak, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dari serangan rudal baru-baru ini di Kramatorsk Ukraina, Selasa (13/12/2022). Foto: Shannon Stapleton/REUTERS
Sebuah perjanjian PBB yang didukung oleh sebagian besar negara Barat melarang penggunaan bom curah, yang menyebarkan lusinan bahan peledak kecil. Jenis senjata ini didesain untuk menyelimuti suatu kawasan dengan suatu kekuatan ledakan yang dihasilkan oleh ratusan bom-bom kecil.
Rusia dan Ukraina belum menandatangani perjanjian itu dan PBB telah menyuarakan peringatan atas dugaan penggunaan amunisi tandan Moskow di daerah berpenduduk sejak menginvasi Ukraina tahun lalu.
Serangan itu menandai kedua kalinya Kramatorsk menjadi sasaran dalam seminggu. Pada hari Selasa, satu orang tewas dan tiga orang luka-luka setelah serangan di bangunan tempat tinggal mereka.
ADVERTISEMENT
Kramatorsk terletak di kawasan industri timur Donetsk, yang sebagian, termasuk kota terbesarnya, telah dikendalikan oleh separatis yang didukung Kremlin sejak 2014.
Pada April 2022, serangan rudal menewaskan sekitar 60 orang di stasiun kereta Kramatorsk, dalam salah satu serangan paling mematikan yang menargetkan warga sipil. Moskow berusaha merebut seluruh wilayah itu setelah menyatakannya sebagai bagian dari Rusia tahun lalu.