Umat Kristen Mesir Jalani Jumat Agung Penuh Duka Pasca Serangan Bom

15 April 2017 21:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pasca Bom di Gereja Mesir (Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pasca Bom di Gereja Mesir (Foto: Mohamed Abd El Ghany/Reuters)
Perayaan Paskah jemaah Kristen di Mesir tahun ini berwajah muram. Ribuan umat berduyun-duyun datang ke Gereja untuk merayakan Jumat Agung pada Jumat (14/3) dengan wajah sedih.
ADVERTISEMENT
Meski dalam keadaan berkabung, para jemaah tetap datang ke gereja untuk melaksanakan rangkaian ibadah Paskah. Dilansir Reuters, jemaah tetap khusyuk beribadah, meski tampak raut kesedihan menggelayuti wajah mereka.
Sebelumnya, dua bom meledak di Gereja Koptik di Kota Aleksandria, bagian utara Mesir dalam peribadatan Minggu (9/4). Tragedi tersebut menewaskan setidaknya 45 orang.
Gereja yang terkena ledakan bom di Mesir. (Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
zoom-in-whitePerbesar
Gereja yang terkena ledakan bom di Mesir. (Foto: REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)
Salah satu lokasi ledakan bom yaitu Gereja Saint Mark tetap menyelenggarakan peribadatan. Meski demikian, terdapat sistem keamanan berlapis, di mana setiap jemaah harus melewati pemeriksaan metal detector.
Kepala Gereja, Rafiq Bishry, terkejut melihat jumlah jemaah yang datang. "Kami berpikir bahwa orang-orang terlalu takut untuk menghadiri peribadatan, namun kenyataannya banyak orang yang hadir di sini," ujar Rafiq kepada Reuters Television. "Ini jelas merupakan sebuah pesan bahwa kami tidak takut," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Serangan Minggu lalu telah diklaim oleh ISIS sebagai pelaku teror. Organisasi teror tersebut tercatat banyak melakukan aksi yang menargetkan polisi dan tentara. Di Mesir, ISIS meningkatkan serangan dengan target umat Kristiani. ISIS juga telah mengancam akan meningkatkan jumlah serangan. Sejak Desember tahun lalu, ISIS telah melakukan serangan ke gereja sebanyak tiga kali dan menewaskan 80 orang.
Evakuasi korban ledakan bom gereja di Mesir. (Foto: REUTERS/Fawzy Abdel Hamied)
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi korban ledakan bom gereja di Mesir. (Foto: REUTERS/Fawzy Abdel Hamied)
Komunitas Kristen koptik merupakan salah satu umat beragama yang tertua di Mesir. Komunitas Kristen Koptik telah ada sejak 2.000 tahun lalu. Namun mereka kini hidup dalam ancaman teror. Hampir 10 persen dari 92 juta penduduk Mesir merupakan penganut Koptik
Maha Ragaay, guru Kristen Koptik yang tinggal di Kairo, mengaku khawatir melihat aksi teror yang terjadi seminggu sebelumnya. "Saya tidak ingin aksi-aksi serupa terulang kembali, tapi kita sepertinya tidak melakukan apapun untuk menahannya," ceritanya. Ragaay bercerita di remang-remang cahaya lilin dan patung Yesus disalib.
ADVERTISEMENT
Menyusul serangan yang baru saja terjadi, pemerintah menerbitkan tiga bulan status darurat nasional yang memberikan otoritas kepada aparat keamanan Mesir sehingga mereka memiliki kekuatan lebih untuk bertindak.