Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
ADVERTISEMENT
Koalisi Barisan Nasional Malaysia mendukung pemimpin Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Tan Sri Muhyiddin Yassin, sebagai calon Perdana Menteri Malaysia menggantikan Mahathir Mohammad.
ADVERTISEMENT
Koalisi ini terdiri dari UMNO (39 anggota parlemen), Malaysia Chinese Association (dua anggota parlemen) dan MIC (satu anggota parlemen) serta Partai Islam se-Malaysia atau PAS (18 anggota parlemen).
Dukungan tersebut disampaikan oleh Sekjen Barisan Nasional, Tengku Adnan Bin Tengku Mansor. Pernyataan senada juga disampaikan oleh gabungan Mufakat Nasional yang terdiri dari UMNO dan Partai Islam se-Malaysia (PAS).
"Sebanyak 57 anggota parlemen dari partai-partai ini telah memberikan dukungan mereka di belakang presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu)," ujar pernyataan yang ditandatangani Sekjen UMNO, Tan Sri Annuar Haji Musa dan Sekjen PAS, Dato' Takiyuddin Haji Hassan, dilansir Antara.
Dukungan terhadap Muhyiddin juga disampaikan oleh Malaysian Chinese Association (MCA). Selain itu, juga datang dari partai politik lokal di Sabah dan Sarawak.
ADVERTISEMENT
"Melihat situasi terkini pembubaran parlemen bukan lagi satu pilihan, maka kedua anggota parlemen MCA akan mendukung pencalonan Tan Sri Muhyiddin Yassin, anggota parlemen Pogoh, sebagai perdana menteri ke delapan," ujar Sekjen MCA, Datuk Chong Sin Woon.
Mahathir Mohamad sebelumnya mengaku sudah bertemu Muhyiddin. Salah satu yang dibahas adalah pencalonan Muhyiddin. Mahathir memberi sinyal akan ikut mendukung Muhyiddin.
"Ada beberapa hal dibicarakan, termasuk kemungkinan Muhyiddin menjadi kandidat untuk mengisi pos Perdana Menteri," ucap Mahathir seperti dikutip dari The Star.
"Bila semua memilih dia, saya setuju. Bila ia ke parlemen dan mendapat suara mayoritas, ia adalah kandidat tepat untuk jadi PM," kata Mahathir Mohamad .
Saat ini, gejolak politik di Malaysia kembali memanas setelah Mahathir mengundurkan diri. Pada 2018, ia berjanji akan memberikan jabatan ini kepada Anwar Ibrahim .
ADVERTISEMENT
Namun, isu pembentukan Koalisi Baru untuk melanggengkan kepemimpinan Mahathir tanpa melibatkan Anwar semakin meluas. Anwar merasa dikhianati.