UN Ditiadakan, Penerimaan Siswa Baru Tingkat SMA/SMK di Jateng Pakai Nilai Rapor

8 Mei 2020 16:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi siswa. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK tahun 2020 di tengah pandemi COVID-19 disesuaikan. Salah satu teknis PPDB Jawa Tengah yang diubah, yakni acuannya tak lagi nilai Ujian Nasional (UN).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Jumeri, menjelaskan syarat pendaftaran siswa baru SMA/SMK tahun ini menggunakan nilai rapor dari semester 1-5. Hal ini karena UN ditiadakan akibat corona.
"Kami sudah berikan perintahkan kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta, serta MTs untuk membuat surat keterangan nilai rapor itu," kata Jumeri di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Kota Semarang, Jumat (8/5).
Mengenai zonasi, Jumeri menerangkan ada perbedaan dari tahun lalu. Jika tahun lalu jalur zonasi ditetapkan 80 persen, pada pelaksanaan PPDB tahun ini zonasi hanya ditetapkan minimal 50 persen.
Kemudian sisanya diisi jalur prestasi 30 persen; afirmasi untuk anak miskin, difabel dan olahraga sebesar 15 persen; dan jalur perpindahan orang tua sebesar 5 persen.
ADVERTISEMENT
"Untuk pelaksanaan pendaftaran, pendaftaran jalur inklusi dan kelas olahraga akan dimulai pada 2-4 Juni 2020. Sementara jalur reguler kami mulai pada 15-25 Juni," terangnya.
Ilustrasi siswa SMA. Foto: Fikri Yusuf
Jumeri mengatakan semua proses pendaftaran dilaksanakan secara online. Siswa dan orang tua diminta untuk tidak datang ke sekolah.
Selain itu, akan ada syarat tambahan menyesuaikan kondisi saat ini. Yakni surat keterangan sehat dari dokter untuk calon siswa SMK yang diganti dengan pernyataan orang tua.
"Soalnya kalau harus mencari surat (keterangan sehat) itu, nanti mereka berbondong-bondong ke rumah sakit atau Puskesmas. Itu cukup berbahaya, sehingga kami mengganti dengan keterangan orang tua," tegasnya.
Terkait daya tampung, PPDB SMA/SMK negeri di Jateng tahun ini menampung 216.156 siswa, terdiri dari kapasitas SMA 115.908 dan kapasitas SMK 100.248. Sementara lulusan SMP/MTs tahun ini di Jateng totalnya sekitar 513.178 siswa.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak menambah kuota, karena sisa kuota ini biar ditangkap sekolah-sekolah swasta yang ada," tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengusulkan kepada Dinas Pendidikan memberikan jalur khusus bagi anak-anak tenaga medis yang berjuang melawan COVID-19. Anak-anak para tenaga medis itu agar dimasukkan dalam kuota jalur afirmasi.
"Jadi ini usul saja, sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para tenaga kesehatan yang telah berjuang melawan COVID-19," ujar Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar mengimbau agar selama proses PPDB integritas harus dijaga. Ia tidak mau ada orang tua siswa yang menitipkan anaknya atau memalsukan data-data demi anaknya diterima di sekolah tertentu.
"Tolong integritas diperhatikan betul. Buat saja surat pernyataan, kalau melakukan pemalsuan data, sanksinya apa. Apakah bisa dikeluarkan atau bagaimana," tegasnya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
https://kitabisa.com/campaign/lawanwabahcorona