UNHCR: 569 Pengungsi Rohingya Tewas di Laut Sepanjang 2023

24 Januari 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya dikenakan masker saat ditarik dari tengah laut menuju pesisir Bayu, Aceh Utara, Aceh, Rabu (24/6). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya dikenakan masker saat ditarik dari tengah laut menuju pesisir Bayu, Aceh Utara, Aceh, Rabu (24/6). Foto: Rahmad/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 569 warga Rohingya tewas atau hilang di laut sepanjang 2023 lalu. Jumlah itu merupakan yang terbanyak sejak 2014.
ADVERTISEMENT
Data itu dirilis oleh UNHCR. Mereka mengatakan, nyaris 4.500 orang naik perahu untuk menyeberangi Laut Andaman dan Teluk Bengal menuju sejumlah negara di Asia Tenggara.
Para pengungsi Rohingya kabur dari kamp pengungsian yang padat di Bangladesh dan kabur dari persekusi di Myanmar.
Seorang pengungsi Rohingya yang baru tiba berjalan ke pantai di Ulee Madon, provinsi Aceh, pada 16 November 2023. Foto: Amanda Jufrian / AFP
"Estimasi menunjukkan satu dari delapan orang dilaporkan tewas atau hilang dalam perjalanannya sepanjang 2023," kata jubir UNHCR Matthew Saltmarsh seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Ini membuat Laut Andaman dan Teluk Bengal sebagai salah satu perairan paling mematikan di dunia," sambung dia.
Menurut Mahkamah Internasional (ICJ) ratusan ribu pengungsi Rohingya hidup di pengungsian padat di Bangladesh. Mereka menjadi subjek genosida otoritas Myanmar.
Pengungsi Rohingya selama 2023 mendarat di berbagai negara termasuk di Indonesia. Data UNHCR terdapat 1500 pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah sebelah utara Pulau Sumatera dengan perahu pada 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia mengundang kontroversi. Bahkan pada akhir 2023 lalu pengusiran pengungsi Rohingya oleh mahasiswa mengundang keprihatinan UNHCR.
Selain Indonesia pengungsi Rohingya juga masuk ke Malaysia. Saat ini Malaysia menampung 108 ribu pengungsi Rohingya.
Sama seperti Indonesia Malaysia tak meratifikasi Konvensi Pengungsi, sehingga Negeri Jiran tidak punya tanggung jawab menampung Rohingya.