Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dalam 2 Pekan Lonjakan Pengungsi Rohingya Mencapai 270 Ribu Orang
9 September 2017 2:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Jumlah pengungsi Rohingya di Bangladesh mengalami pelonjakan yang mengkhawatirkan. Dilansir Reuters, Jumat (8/9), Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan lonjakan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. UNHCR menemukan adanya kantong-kantong pengungsi Rohingnya yang baru di Bangladesh.
ADVERTISEMENT
Selama dua pekan terakhir, UNHCR mencatat telah terjadi lonjakan pengungsi Rohingya yang dramatis di Bangladesh. Jumlah tersebut mencapai 270 ribu orang.
Sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan, citra satelit menunjukkan sekitar 450 bangunan telah dibakar di sebuah kota di perbatasan Myanmar. Sebagian besar penghuni kota itu adalah masyarakat etnis Rohingnya.
Para pengungsi Rohingya mengatakan pembakaran itu adalah bagian dari upaya yang terencana untuk mengusir mereka, masyarakat minoritas Muslim, dari Myanmar.
Vivian Tan, juru bicara Komisaris Tinggi Urusan Pengungsi PBB, mengatakan perkiraan jumlah orang Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh sejak kekerasan meletus pada 25 Agustus lalu telah melonjak dari yang sebelumnya, 164 ribu orang pada Kamis (8/9). Kenaikan ini diketahui karena para pekerja bantuan yang melakukan survei telah menemukan kelompok-kelompok besar orang-orang Rohingnya di daerah perbatasan.
ADVERTISEMENT
"Ini tidak selalu mencerminkan pendatang baru dalam 24 jam terakhir, tapi kami telah mengidentifikasi lebih banyak orang di berbagai area yang tidak kami ketahui (sebelumnya)," katanya.
Tan menambahkan, jumlah 270 ribu orang itu merupakan jumlah estimasi karena mungkin saja terjadi penghitungan ganda pada sebagian orang.
Namun begitu Tan menegaskan, “Angka tersebut sangatlah mengkhawatirkan --ini benar-benar berarti bahwa kita harus meningkatkan respons kita dan bahwa situasi di Myanmar harus segera ditangani."
Beberapa hari yang lalu UNHCR pernah mengatakan, skenario terburuk jumlah pengungsi Rohingya adalah 300 ribu orang.