Uni Eropa Ingin Ukraina dan Rusia Damai, tapi Dukung Pasokan Senjata

22 Februari 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Uni Eropa, David McAllister. Foto: Twitter/@davidmcallister
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Uni Eropa, David McAllister. Foto: Twitter/@davidmcallister
ADVERTISEMENT
Uni Eropa menyatakan harapannya agar Rusia dan Ukraina dapat berdamai dan perang yang sudah memasuki satu tahun ini bisa segera diakhiri.
ADVERTISEMENT
Meski mendukung perdamaian dan gencatan senjata, Uni Eropa tetap mendukung Barat memasok persenjataan untuk Ukraina melawan Rusia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Komite Urusan Luar Negeri Uni Eropa, David McAllister, dalam sesi press-briefing yang digelar di Jakarta pada Rabu (22/2).
Pertemuan tersebut digelar dalam rangka kunjungan enam anggota Parlemen Eropa ke Indonesia pada 21 hingga 22 Februari 2023.
Dalam keterangannya, McAllister kembali menekankan dukungan penuh Uni Eropa terhadap perjuangan Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.
Dukungan itu terdiri dari pengiriman bantuan kemanusiaan, memberikan tempat yang aman bagi jutaan pengungsi Ukraina di berbagai negara, hingga menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Rusia yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Memasuki satu tahun agresi Rusia, sejauh ini Uni Eropa telah menjatuhkan sembilan paket sanksi dan pihaknya sedang mempersiapkan sanksi ke-10.
Press briefing European Union (EU) dalam rangka kunjungan Parlemen ke Jakarta di Menara Astra Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Namun, di sisi lain pihak Moskow berulang kali mengatakan bahwa pemberian sanksi-sanksi tersebut sampai sekarang tidak berdampak besar — sebesar prediksi yang diinginkan Barat.
ADVERTISEMENT
Ketika McAllister ditanya terkait upaya lain untuk mengakhiri perang — salah satunya melalui negosiasi perdamaian, pejabat senior asal Jerman itu berargumen bahwa negosiasi tidak mampu terwujud tanpa gencatan senjata.
“Perdamaian membutuhkan negosiasi dan negosiasi perdamaian membutuhkan gencatan senjata. [Tetapi] syarat untuk gencatan senjata tidak ada,” ujar McAllister.
Hal ini, sambung McAllister, mampu dipahami oleh negara-negara Barat lantaran korban jiwa masih berjatuhan dan pihak Ukraina pun tidak mempercayai upaya damai yang dicetuskan oleh Rusia.
“Karena ketika mesin propaganda Kremlin berbicara tentang keinginan untuk berdamai, mereka justru mengirim lebih banyak pasukan ke garis depan,” terang dia.
Atas dasar itu pula, pihak Uni Eropa memilih untuk mendukung Ukraina secara penuh, termasuk berupa bantuan dana agar dapat membeli peralatan senjata demi bisa bertahan dan mempertahankan kedaulatan negaranya.
ADVERTISEMENT
“Yang mereka [Ukraina] butuhkan adalah amunisi. artileri jarak jauh, pertahanan udara, dan tank-tank tempur modern produksi Barat,” tegas McAllister.
Pernyataan McAllister selaras dengan bantuan persenjataan dari negara-negara Sekutu, seperti Jerman, Inggris — khususnya Amerika Serikat yang secara konsisten mempersenjatai pasukan Ukraina dengan peralatan canggih.
“Tetapi sebelum mendapatkan peralatan ini, para prajurit Ukraina harus dilatih. Dan itulah yang kami lakukan saat ini, juga dalam kerja sama yang erat dengan anggota NATO lainnya,” tutup McAllister.