Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Unit K-9 Bea Cukai, 24 Jam Siaga Tangkal Barang Haram
13 Januari 2017 13:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT
Irul, begitulah dirinya biasa disapa rekan-rekannya. Perawakannya tinggi, berkulit sawo matang dan berbadan tegap.
ADVERTISEMENT
Irul adalah seorang instruktur yang membawahi para pawang anjing (dog handler) di Unit K-9 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur. Kantor yang terletak di Rawamangun tersebut cukup luas. Di dalamnya terdapat kanal tempat tinggal anjing, ada mess untuk pawang, lapangan untuk berlatih, kantor dan gudang.
Kamis (12/1) pagi itu, Irul sedang membawa satu labrador hitam setelah latihan rutin untuk diurinasi di belakang gedung. Irul biasa melatih anjing-anjing K-9 ini agar selalu siap dan siaga kapan pun dan di mana pun.
"Kerja kita 24 jam, kapan pun pimpinan kasih tugas kita harus siap. Dan anjing-anjing ini jumlahnya banyak, jadi nggak satu anjing terus bekerja setiap hari," ujar pria kelahiran Tuban ini.
ADVERTISEMENT
Menyiasati itu semua, Irul harus rajin memeriksa dan melatih anjing-anjing pilihan ini. Irul telah terlatih untuk memilih dan menentukan anjing yang tepat untuk dilatih sejak dini menjadi aning pelacak yang aktif ataupun pasif.
"Saat awal seleksi kita pilih dulu yang mana yang cocok menjadi anjing aktif atau anjing pasif. Untuk pasif kita latih mencium bau mencurigakan lalu kita latih untuk langsung duduk ketika menemukan barang atau bau mencurigakan,” ujarnya.
Sedang anjing yang aktif, akan dilatih menggaruk-garuk dan menggonggong bila menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Grooming Setiap Pagi
Setiap pagi Irul dkk melakukan grooming terhadap pasukan anjing agar mereka selalu tampil prima. Kegiatan ini dilakukan sekitar 06.30 hingga pukul 08.00 pagi sebelum latihan rutin dimulai.
ADVERTISEMENT
"Tiap hari kita urinasi, untuk pup dan kencing, jadi biar anjing tidak kencing di sembarang tempat. Setelah itu kita sisir bulunya, kita cek kesehatan mulai dari gigi, telinga, mata, bulu, hingga suhu tubuh," jelasnya.
Pemilihan makanan untuk anjing-anjing garda terdepan perang melawan narkoba ini juga tak sembarangan. Makanan mereka disesuaikan dengan resep yang ditentukan dokter. Sederhananya, pawang harus tahu panjang, lebar berat badan, tinggi, dan kebutuhan vitamin anjing untuk mengetahui takaran makannya sehari-hari.
Irul juga selalu mengecek saat ada salah satu anjing K-9 yang mulai menunjukkan tanda-tanda sakit. "Setiap dua kali seminggu saya usulkan ke dokter hewan yang datang ke sini untuk merawat jika ada sakit," ungkapnya.
Bersama Unit Customs Narcotic Team (CNT), K-9 memiliki tugas berat mencegah masuknya barang-barang haram ke negeri ini. Bersama mitra kerjanya, Irul memiliki banyak pengalaman terkait penemuan narkoba.
ADVERTISEMENT
Pada September 2015, misalnya, Irul dkk diminta Bareskrim Polri untuk mendeteksi sabu di mobil. Sabu ternyata disimpan di bagian dalam kompartemen mobil dekat pintu depan. Tempat itu sangat tersembunyi, sehingga perlu anjing pelacak berpenciuman supertajam untuk membongkarnya.
“Pada Maret 2016 lalu di Bandara Soekarno-Hatta kami juga menemukan sabu yang disembunyikan di celana dalam seberat 400 gram,” katanya.
Penyelundup sekarang kian piawai menyembunyikan narkoba. Aneka modus mereka jajal. “Modusnya macam-macam, seperti dimasukkan ke kemasan makanan, di badan, atau di dalam sofa,” cerita Irul.
Karena kejahatan narkoba semakin canggih, Irul dkk pun harus selalu berinovasi dan 24 jam siaga memenuhi panggilan tugas.