Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Universitas Terbuka Jakarta Gelar OSMB 2024/2025, Sambut 14 Ribu Mahasiswa Baru
9 Maret 2025 13:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Universitas Terbuka (UT) Jakarta menggelar Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) untuk tahun akademik 2024/2025 semester genap. Acara ini berlangsung di Universitas Terbuka Jakarta Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang, pada Minggu (9/3).
ADVERTISEMENT
Pada gelombang pertama yang berlangsung pada Minggu (9/3), sebanyak 1.915 mahasiswa baru hadir dari total 2.650 undangan, termasuk Kris Dayanti, penyanyi sekaligus politikus yang mengambil program studi Ilmu Pemerintahan.
Dalam sambutannya, Direktur Universitas Terbuka Jakarta, Edward Zubir, menyampaikan kebanggaannya menyambut para mahasiswa baru yang bergabung dengan UT. Edward menyebut UT sebagai kampus negeri di Indonesia dengan lebih dari 670 ribu mahasiswa, termasuk 82 ribu mahasiswa aktif di UT Jakarta.
“Di Rumah Baru, di Keluarga Universitas Terbuka, hari ini adalah awal perjalanan akademik yang luar biasa. Dengan penuh kebanggaan, kami menyambut sebagai bagian dari Keluarga Universitas Terbuka Jakarta. Selamat datang di kampus negeri terbesar di Indonesia dengan lebih dari 670.000 mahasiswa,” ujar Edward.
Edward menegaskan, bergabung dengan UT adalah pilihan yang tepat karena UT telah mengantongi berbagai akreditasi unggul baik nasional maupun internasional.
ADVERTISEMENT
“UT telah mendapatkan Akreditasi Unggul (A) dari BAN-PT, akreditasi dari AAOU, sertifikasi dari ICDE, pencapaian dari FIBAA, serta berbagai lembaga akreditasi lainnya,” paparnya.
Selain itu, Edward juga menjelaskan status UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang memungkinkan UT lebih fleksibel dalam merespons kebutuhan masyarakat.
“Misalnya, seperti dalam hal pembukaan prodi baru atau menutup prodi. Jadi bisa buka-tutup, dan tidak harus berlama-lama seperti halnya status perguruan tinggi yang lain,” kata Edward.
Dalam sesi doorstop, Edward mengungkapkan rasa apresiasinya terhadap antusiasme mahasiswa baru yang hadir di OSMB. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk membekali mahasiswa dengan filosofi dan metode pembelajaran jarak jauh yang menjadi ciri khas UT.
“Di OSMB ini, mahasiswa dibekali filosofi cara belajar dan segala macamnya yang membuat mereka mendapatkan semacam kompas dalam menjelajahi belajar jarak jauh selama dia kuliah,” ujar Edward.
ADVERTISEMENT
Edward juga menyebut tren mahasiswa baru UT saat ini didominasi oleh generasi Z berusia 17-25 tahun, yang kini mencapai 70% dari total mahasiswa baru.
“Uniknya, di UT itu mungkin mereka pas masuk fresh graduate, tapi nanti semester 2-3 sudah tahu celahnya bagaimana sistem pembelajaran di UT, mereka langsung bekerja,” jelasnya.
Rektor Universitas Terbuka, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., menegaskan pentingnya OSMB sebagai langkah awal mahasiswa dalam menghadapi sistem pembelajaran UT yang berbeda dari metode tatap muka tradisional.
“Orientasi mahasiswa wajib bagi mahasiswa baru. Yang pertama, kuliah di UT itu berhadapan dengan perubahan paradigma belajar. Biasa belajar tatap muka, di UT kan nggak. Komunikasi yang dilakukan UT itu melalui internet dan sebagainya. Oleh karena itu, mereka harus memahami ini agar perubahan itu bisa disiapkan dari awal,” kata Yunus.
Sementara itu, Kris Dayanti yang juga menjadi mahasiswa baru UT Jakarta mengaku antusias mengikuti OSMB. Ia berharap para mahasiswa bisa menjadi peserta didik yang profesional dan berpikir luas.
ADVERTISEMENT
“OSMB mahasiswa baru di Universitas Terbuka ini tentu memberikan semangat ya, karena antusias yang besar dari calon peserta didik ini. Diharapkan nanti mereka jadi peserta didik yang profesional, yang bisa berpikir secara luas dengan perspektif yang lebih baik, tidak didasarkan satu keilmuan saja,” ujar Kris Dayanti.
Sebagai mahasiswa baru program studi Ilmu Pemerintahan, Kris Dayanti mengaku tertarik dengan sistem pembelajaran jarak jauh di UT yang dianggapnya fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan banyak orang, termasuk dirinya yang aktif di dunia politik.
“Sistem pembelajaran jarak jauh ini memang sangat penting sekali untuk calon mahasiswa yang mengharapkan pembelajaran atau pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan mereka. Seperti saya, di tata kelola pemerintahan tentu saya melihat bagaimana linearnya dengan kehidupan masyarakat yang seharusnya lebih sejahtera,” ungkap Kris Dayanti.
Dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa baru, Universitas Terbuka Jakarta berharap OSMB ini menjadi awal yang baik dalam mendukung perjalanan akademik mereka di lingkungan pembelajaran jarak jauh yang inovatif dan berkualitas.
ADVERTISEMENT