Unpad Upayakan Beasiswa Bagi Anak Penggali Kubur yang Lolos Kedokteran

18 April 2018 10:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Inka Kusmayanti (Foto: dok. Inka Kusmayanti)
zoom-in-whitePerbesar
Inka Kusmayanti (Foto: dok. Inka Kusmayanti)
ADVERTISEMENT
Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) 2018 telah diumumkan. Sebanyak 110.946 peserta dinyatakan lolos masuk ke perguruan tinggi negeri. Salah satunya adalah Inka Kusmayanti asal Cimahi, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Inka berhasil lolos ke Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) setelah menyisihkan ribuan peserta lainnya. Sehari-hari, siswi SMA 1 Cimahi itu hanya tinggal berdua dengan ayahnya yang bekerja serabutan.
Di usia yang kian menua, ayah Inka tidak memiliki pekerjaan yang jelas ditambah penyakit asma yang dideritanya. Berbagai pekerjaan dilakoninya termasuk dengan menjadi penggali kubur.
"Kalau bapak lagi sehat. Bapak kan sering ngobrol sama orang-orang di dekat makam. Kalau ada yang butuh bapak bantuin (gali kubur). Tapi biasanya bapak jarang sih ngebantuinnya, bapak kan punya asma jadi kalau kerja berat suka enggak kuat," ujar Inka saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Selasa (17/4).
Meski begitu, Inka tidak pernah merasa kekurangan. Segala kebutuhannya termasuk biaya sekolah selalu terpenuhi. Ia merasa selalu diberi kemudahan melalui pertolongan yang diberikan keluarga maupun pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
"Enggak pernah (kekurangan). Alhamdulillah dari keluarga juga bantu," kata Inka.
Kini, setelah diterima di FK Unpad, ia tak menampik bila pada akhirnya tetap membutuhkan biaya perkuliahan. Satu yang ia yakini bahwa setiap kesulitan selalu memiliki jalan kemudahannya sendiri. Salah satunya dengan mencoba peruntungan melalui beasiswa bidikmisi.
"Insya Allah, Amin. Semoga kalau ada rezeki bisa dapet ya," tambah Inka.
Di kesempatan lain, Rafly Chalil dari Direktorat Sarana dan Prasarana Unpad mengatakan, semua mahasiswa FK Unpad di tahun pertama akan mendapat fasilitas asrama dan biaya hidup.
"Default-nya memang seperti itu, mahasiswa tahun pertama dapat fasilitas asrama dan biaya hidup," ujar Rafly kepada kumparan, Rabu (18/4).
Mengenai Inka, Rafly menambahkan pihaknya sudah melakukan follow up ke pihak terkait di Unpad termasuk soal pengajuan beasiswa bidikmisi.
ADVERTISEMENT
"Sudah saya follow up ke bagian akademik. Saya juga sudah kontak langsung ke Inka, saya informasikan bahwa ada fasilitas seperti yang tadi saya utarakan," tambah Rafly.
Pihak kampus juga mengupayakan penerimaan beasiswa bidikmisi yang diajukan oleh Inka.
"Sudah, sudah diupayakan. Nanti kita verifikasi lagi datanya, biasanya akan ada kunjungan ke rumah yang bersangkutan. Kalau bidikmisi tergantung ketentuannya, memang ada yang bisa (biaya) 0 rupiah," pungkas Rafly