Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Unpri Medan Sebut 5 Kadaver di Kampusnya Berizin: Kalau Tidak, Kami Ditangkap
13 Desember 2023 20:14 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pihak Universitas Prima Medan memastikan 5 kadaver yang ditemukan polisi di lantai 15 kampusnya, legal dan bersurat resmi. Hal itu disampaikan Humas Unpri Medan Devi Marlin.
ADVERTISEMENT
"Kan udah dilihat sama polisi kemarin (pas penggeledahan)," kata Devi saat dihubungi kumparan, Rabu (13/12).
Devi mengatakan, kadaver itu bahkan sudah dipakai mahasiswa Fakultas Kedokteran sejak tahun 2008.
"Udah (ditunjukkan surat ke polisi). Mana berani enggak ada izin," jelasnya.
"Mana bisa dapat (mayat untuk) kadaver kalau enggak ada izinnya," sambung dia.
Lebih lanjut ia menegaskan bila tak berizin, tentu polisi akan memeriksa pihak terkait. Bahkan kalau benar demikian, ada dugaan unsur pidananya.
"Kalau emang enggak ada izinnya kami udah kena tangkap semalam itu," jelas dia.
Sementara itu, salah satu dosen anatomi Universitas Prima Indonesia Kota Medan, dr Ali Napiah, juga ikut bicara. Dia ikut mendampingi polisi saat melakukan penggeledahan di lantai 15 kampus terkait temuan mayat di Unpri juga angkat bicara.
ADVERTISEMENT
Ali bilang, saat penggeledahan polisi memang menemukan lima mayat. Di mana, kelima mayat itu adalah kadaver alias mayat yang digunakan untuk praktik anatomi.
“Menyatakan bahwa pada tanggal 12 Desember 2023 jam 3 sore atas permintaan polisi saya mendampingi polisi dari Polda dan tim Labfor Polda Sumut memeriksa di laboratorium anatomi Universitas Prima Indonesia untuk melihat 5 kadaver dari bak kadaver dari laboratorium anatomi,” kata Ali dalam keterangan videonya.
Ali mengatakan, saat itu pihak kepolisian mengeluarkan semua mayat untuk melakukan pengecekan.
“Kemudian kadaver tersebut dijejerkan di laboratorium anatomi untuk diperiksa. Setelah diperiksa kadaver dikembalikan ke bak,” kata dia.
Ali menegaskan, bahwa seluruh jasad yang ada di laboratorium merupakan kadaver. Jadi, itu bukan jasad korban pembunuhan seperti yang ramai diisukan.
ADVERTISEMENT
“Saya tegaskan bahwa kadaver tersebut berada di Fakultas Kedokteran Unpri dan dipergunakan sebagai media praktikum anatomi sejak tahun 2008 dan seyogya di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki kadaver di laboratorium anatomi,” jelasnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terkait mayat tersebut. Apakah kadaver atau bukan.
Di sisi lain, beredar pula video yang mengatasnamakan mahasiswa Unpri. Mereka mengatakan bahwa objek dalam video viral yang mulanya disebut mayat adalah hoaks. Mereka bilang, itu adalah manekin alias patung peraga.
“Melalui video klarifikasi ini kami mahasiswa UNPRI menyatakan bahwasanya kami memohon maaf sebesar-besarnya atas penyebaran video yang tampak teman saya Heriyanto. Properti dalam video tersebut merupakan manekin atau boneka bukan mayat,” ungkap satu mahasiswa yang mewakili.
ADVERTISEMENT
Belum ada kejelasan juga terkait video itu. Baik dari pihak kampus maupun pihak kepolisian.