Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Untuk Para Remaja, Foto Sambil Acungkan Senjata Tajam itu Enggak Keren
26 Mei 2017 9:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Tengok kelakuan remaja kita sekarang ini. Pose sambil pegang senjata tajam, lalu cekrek cekrek pakai HP. Terus unggah di media sosial, biar dibilang keren.
ADVERTISEMENT
Itu belum seberapa, ketik kata gangster di instagram atau media sosial manapun, lalu akan muncul berbagai akun merujuk gangster berdasarkan lokasi. Mulai dari Kramatjati, Depok, Bogor, Bekasi, dan lainnya.
Di akun-akun itu akan banyak tampilan foto-foto dan video yang menggambarkan aktivitas kekerasan. Mulai dari tawuran plus kata-kata bak jagoan. Para remaja tanggung yang masih pelajar ini dengan bangga menasbihkan diri sebagai gengster.
Mereka biasa nongkrong di titik-titik tertentu, saat akhir pekan. Ketika sudah mencapai puluhan dengan motor lalu konvoi. Nah, model seperti ini yang memicu kekerasan geng motor.
Miris melihatnya. Sedih membayangkan budaya kekerasan menjadi sebuah kebanggaaan di kalangan remaja. Budaya masyarakat Indonesia yang sopan santun ramah tamah tinggal cerita.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam pun ikut berkomentar. Dia menilai, masyarakat, orangtua, dan para pendidik harus aktif mengarahkan para remaja agar tidak terlibat dalam budaya kekerasan. Tanamkan di benak para remaja ini kalau prestasi lebih membanggakan di banding nongkrong di jalan, apalagi menjadi anggota geng motor.
"Perlu ada langkah-langkah preventif agar benih-benih kekerasan tidak terus tersemai sedari dini," kata Niam saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Jumat (26/5).
Niam menyayangkan kalau hal ini terus diibiarkan, akan tumbuh budaya kekerasan massif. Remaja sudah berpikiran kalau kekerasan adalah penyelesaian.
"Perlu ada edukasi terkait pentingnya anti bullying dan kekerasan sejak dini ke anak-anak," beber dia.
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian juga diminta tidak sungkan melakukan penindakan. Dan karena para pelaku adalah remaja, mesti ada tindakan yang terukur. Yang utama pencegahan agar anak-anak ini tidak menjadi pelaku kekerasan.
"Setop kekerasan," tutup dia.