Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya setelah 43 tahun, Kuba memiliki perdana menteri. Untuk mengisi posisi ini, Presiden Miguel Diaz-Canel menunjuk Manuel Marrero Cruz yang saat ini menjabat menteri pariwisata.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, penunjukan Cruz sebagai PM pada Sabtu (21/12) telah mendapatkan persetujuan Dewan Nasional Kuba. Pria 56 tahun ini telah berpengalaman sebagai menteri pariwisata selama 15 tahun, dan berjasa meningkatkan sektor wisata yang jadi industri terpenting di Kuba.
Perubahan lainnya, Diaz-Canel bukan lagi pemimpin dua dewan pemerintahan, yaitu Dewan Negara dan Dewan Menteri. Posisi tersebut kini diisi oleh Presiden Dewan Nasional Kuba, Esteban Lazo.
Pemerintah Kuba mengatakan perubahan struktur ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan administrasi birokrasi.
Biasanya perdana menteri adalah posisi politis dan berperan penting. Namun di negara yang dikuasai satu partai, Partai Komunis Kuba, peran PM sebagai kepala pemerintahan adalah mendampingi presiden dalam mengawasi kabinetnya dan menjalankan berbagai kebijakan.
ADVERTISEMENT
William LeoGrande, profesor ilmu pemerintahan dan ahli Kuba di American University, Washington, Amerika Serikat, mengatakan posisi PM yang disandang Cruz beda dengan negara multipartai.
"Ini adalah pembagian tanggung jawab, bukan pembagian otoritas," kata LeoGrande.
Posisi PM terakhir dijabat Fidel Castro dan dihapuskan pada 1976. Castro kemudian menunjuk dirinya menjadi kepala Partai Komunis dan Presiden Dewan Negara dan Dewan Menteri.
Castro mengundurkan diri sebagai presiden pada 2018 dan menyerahkan kekuasaan pada adiknya, Raul, namun dia masih menjabat ketua Partai Komunis. Castro meninggal dunia pada 2016.