Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Upaya Cegah Lonjakan Corona di Kudus: Tutup Ziarah hingga 2 Hari di Rumah Saja
5 Juni 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Lonjakan angka kasus corona terjadi di Kabupaten Kudus , Jawa Tengah. Tercatat hingga Rabu (2/6) angka kasus positif aktif di Kudus mencapai 1.243.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu diperparah dengan fakta 358 di antaranya merupakan tenaga kesehatan yang tersebar di 7 rumah sakit, 19 puskesmas, dan 1 klinik.
Untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin parah, Pemkab Kudus menerapkan sejumlah cara. Apa saja?
Tutup Akses Masuk
Akses masuk kendaraan dari luar kota ke Kudus ditutup sejak Rabu (26/5). Salah satu akses yang ditutup adalah Tanggulangin yang merupakan pintu utama masuknya kendaraan dari arah Semarang.
Bupati Kudus, Hartopo, saat itu mengatakan pihaknya perlu langkah nyata untuk menekan angka corona di daerahnya.
"Kami memang perlu melakukan langkah konkret, salah satunya dengan menutup akses masuk ke Kudus dan menyekat agar warga luar daerah untuk sementara tidak masuk ke Kudus," ujar Hartopo dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Penyekatan ini berlaku untuk bus pariwisata, bus mikro, dan juga kendaraan pribadi dari luar kota. Belum bisa dipastikan sampai kapan penyekatan itu dilakukan. Hingga Jumat (4/6) penyekatan masih dilakukan.
2 Makam Sunan Ditutup
Meroketnya kasus COVID-19 di Kudus juga menyebabkan penutupan terhadap wisata religi di sana. Makam Sunan Kudus dan juga Sunan Muria ditutup.
Wisatawan tidak diperbolehkan mengakses kedua tempat tersebut. Kondisi ini berdampak juga pada penutupan sejumlah lokasi kuliner di sekitarnya.
Penutupan kedua makam tersebut juga didorong oleh Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto.
"Kami mohon pengertiannya kepada yayasan, baik itu Sunan Kudus dan Sunan Muria untuk sementara waktu menutup tempat tersebut. Kami juga memohon masyarakat untuk menahan diri demi keselamatan bapak ibu sekalian," ujar Rudianto seperti dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi sebelumnya menduga tingginya lonjakan kasus corona di Kudus itu terjadi akibat kunjungan keluarga dan ziarah saat Lebaran.
2 Hari Di Rumah
Bupati Kudus Hartopo mengimbau warganya untuk berdiam diri di rumah pada 5 sampai 6 Juni 2021. Imbauan itu dilakukan untuk menekan penularan corona di kabupaten tersebut. Ia meminta warga untuk menghindari kerumunan.
Ajakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran nomor 360/1314/04.03/2021 tentang Imbauan untuk Tetap di Rumah Saja, pada dua hari tersebut.
"Kami hanya meminta kerelaan masyarakat selama dua hari, yakni Sabtu (5/6) dan Minggu (6/6) untuk tidak pergi ke mana-mana, cukup di rumah saja untuk menghindari kerumunan dan agar aman dari penyakit virus corona," ujar Hartopo, dikutip Antara.
ADVERTISEMENT
Untuk memantau pelaksanaan imbauan ini, pemerintah melibatkan TNI, Polri, Satpol PP, camat, desa/kelurahan, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19, Satgas Jogo Tonggo, hingga kepala dusun maupun ketua RT/RW.
"Tentunya ada pembatasan, baik dari segi kapasitas dan teknis lainnya. Pasar, swalayan, dan pabrik juga harus ada satgasnya," ujarnya.
Selain itu, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro semakin diperketat melalui program jogo tonggo.
Pengetesan corona melaui antigen juga akan dilakukan secara acak bagi warga yang bepergian di hari tersebut. Warga yang reaktif atau positif corona akan diisolasi.