Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Upaya PM Singapura Pertahankan Dukungan Publik Akibat Skandal di Partai Berkuasa
8 Agustus 2023 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perdana Menteri Singapura , Lee Hsien Loong, berupaya meyakinkan dan mempertahankan kepercayaan publik terhadap partainya yang berkuasa, People's Action Party (PAP).
ADVERTISEMENT
Upaya itu dilakukan Lee, menyusul tingginya angka inflasi dan skandal politik yang telah menerpa PAP beberapa bulan terakhir —mulai dari korupsi, perselingkuhan, hingga pengunduran diri beberapa anggota parlemen.
Dikutip dari Reuters, dalam pidatonya saat memperingati Hari Nasional Singapura pada Selasa (8/8), Lee mengatakan terlepas dari seluruh tantangan yang ada, PAP akan tetap terus menjunjung standar kejujuran, integritas, dan kepatuhan tinggi.
"Jangan ada keraguan: pemerintahan saya bertekad untuk menjaga sistem kita bebas dari korupsi dan kesalahan," ujar Lee.
Lee mengacu pada sejumlah kasus politik di Singapura yang mengejutkan dunia. Di antaranya kasus korupsi salah seorang anggota kabinetnya, Menteri Transportasi S. Iswaran, pada Juli 2023 lalu.
Selain itu, Singapura yang dikenal di dunia atas stabilitas politiknya ini kembali dilanda 'ujian' ketika beberapa anggota parlemen mengundurkan diri akibat menjalin asmara terlarang.
ADVERTISEMENT
Lee juga tidak mengindikasikan apakah bakal menggelar pemilu lebih awal — yang dijadwalkan pada 2025 mendatang. Sementara PAP telah mempertahankan cengkeraman kekuasaannya sejak kemerdekaan Singapura pada 1965.
Adapun pernyataan Lee terbaru seolah kembali menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kepercayaan publik sejak awal Agustus lalu.
Pada Rabu (2/8), dalam pidato pertamanya di hadapan parlemen membahas skandal politik Singapura, Lee mengaku PAP terpukul atas rentetan pelanggaran yang dilakukan para anggotanya.
"PAP telah terpukul, namun kami akan menunjukkan kepada warga Singapura bahwa kami akan menegakkan standar dan melakukan hal yang benar, sehingga kepercayaan tetap terjaga," ujar Lee.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini