Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Riska Ramadila (17) harus menghadapi kenyataan ada tumor ganas yang bersarang di lutut kaki kanannya. Kejadian ini berawal pada Juli 2019 lalu, saat Riska terjatuh ketika bermain voli di sekolah.
ADVERTISEMENT
Riska sendiri merupakan warga Kabupaten Kampar, Pekanbaru. Sudah 7 bulan, dia terbaring di rumah tanpa bisa beraktivitas seperti teman-teman sebaya lainnya. Sang ibu bercerita, semua upaya telah dilakukan untuk menyembuhkan tumor ganas sebesar kepala manusia dewasa Riska.
"Awalnya kami berobat ke RS Prima. Di sana sudah dilakukan CT Scan. Karena mereka (rumah sakit) tidak spesialis menangani itu, akhirnya diinformasikan kalau kami dirujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru," katanya saat ditemui di Pekanbaru, Sabtu (1/2).
Sesampainya di RSUD Arifin Achmad, lanjutnya, pemeriksaan yang dijalani Riska hanya cek darah ulang saja. Namun, hasilnya tidak menunjukkan penyakit apa pun.
Selang sehari kemudian, Ibu Riska dipanggil dokter. Ia lalu diberitahu bahwa kaki Riska harus diamputasi.
ADVERTISEMENT
"Kata dokter kalau amputasi langsung ke Jakarta dan ada yang mengurus nanti. Enggak jelas ini mengurus apa, karena yang masuk itu istri paman saya," ungkap dia.
Sejak saat itu, Riska sempat melakukan kontrol pertama. Hanya saja, dokter yang menangani Riska berhalangan hadir. Karena itu, sang ibu memutuskan untuk membawa Riska ke pengobatan alternatif.
Berbagai pengobatan demi pengobatan dijalani Riska. Mulai dari obat medis hingga rempah-rempah ikut ditelannya. Ketika menjalani pengobatan alternatif, Riska menghentikan semua pengobatan medis.
"Kami memang diamkan dan pengobatan medis terputus saat kami bawa Riska ke pengobatan alternatif," tambahnya.
Meski begitu, saat ini sang ibu telah membawa Riska kembali ke pengobatan medis. Hanya saja, masih belum dipastikan apakah Riska akan segera diamputasi atau tidak. Mengingat kondisi keluarga Riska yang pas-pasan.
ADVERTISEMENT
Baru saja, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada sang ibu. Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, berharap dana ini bisa digunakan untuk pengobatan Riska hingga tuntas.