Update Banjir Bandang NTT: Korban Hilang Bertambah Jadi 48, 181 Meninggal

18 April 2021 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu unit kendaraan roda empat tertimpa tembok rumah yang hancur akibat tanah longsor di Kelurahan Oebufu Kota Kupang, NTT, Rabu (14/4). Foto: Kornelis Kaha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Satu unit kendaraan roda empat tertimpa tembok rumah yang hancur akibat tanah longsor di Kelurahan Oebufu Kota Kupang, NTT, Rabu (14/4). Foto: Kornelis Kaha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemprov NTT dan BNPB melaporkan data terbaru terkait bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menimpa beberapa waktu lalu. Korban hilang bertambah 1 orang.
ADVERTISEMENT
"Total jadi 48 orang," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi dalam keterangan pers di BNPB, Minggu (18/4).
Dengan rincian, 1 di Kupang, 2 di Flores Timur, 22 di lembata, 7 di Sabu Raijua, 13 di Alor, dan 3 di Kupang.
Sejumlah rumah yang rusak setelah banjir bandang di desa Waiwerang, Flores Timur, NTT. Foto: Alfred Ike Wurin/AFP
Sedangkan dari catatan BNPB, korban meninggal tetap di angka 181 orang. Begitu juga dengan korban luka total ada 225 orang.
Banjir bandang menerjang Flores Timur pada Minggu (4/4) pukul 01.00 WITA. Selain itu beberapa wilayah lain di NTT juga mengalami hal serupa.
Banjir bandang itu terjadi karena cuaca ekstrem bibit siklon tropis 99S yang kemudian berubah menjadi siklon seroja pada Senin (5/4) pukul 01.00 WIB.
Kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Sumba Timur.
ADVERTISEMENT