Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Update Banjir dan Longsor di Luwu: 3.479 KK Terdampak, 211 Rumah Hanyut
5 Mei 2024 23:24 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
BNPB menyampaikan data terbaru terkait bencana banjir dan longsor di Kabupaten Luwum Sulawesi Selatan. Tercatat hingga Minggu (5/5), 13 kecamatan masih terendam banjir.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari, mengatakan Kecamatan Latimojong merupakan kecamatan dengan dampak terparah karena akses menuju lokasi terdampak putus dan warga terisolir.
"Keadaan di Kecamatan Latimojong bertambah parah akibat hujan deras masih terus mengguyur wilayah ini. Keadaan ini menimbulkan titik longsoran baru, jalan menuju Latimojong ambles sepanjang 100 meter, beberapa jembatan penghubung desa putus," kata Abdul dalam keterangan persnya.
Abdul menuturkan, BPBD Kabupaten Luwu melaporkan penyaluran logistik kepada warga terdampak di 12 desa di Kecamatan Latimojong dilakukan dengan bantuan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan.
"Laporan termutakhir mencatat 12 orang meninggal dunia. Data ini diperbaharui setelah satu anak balita yang dilaporkan hilang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Abdul.
ADVERTISEMENT
"Rincian korban meninggal antara lain delapan orang warga Kecamatan Latimojong dan empat orang warga Desa Poringan, Kecamatan Suli Barat," tambah dia.
Dampak Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu
Banjir dan tanah longsor melanda Kecamatan Luwu sejak Jumat (3/5) pukul 01.17 WITA. Total 13 Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Suli, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Suli Barat, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Bupon, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Belopa dan Kecamatan Belopa Utara.
Pusdalops BNPB menuturkan sebanyak 3.479 KK terdampak dengan rincian sebanyak 115 jiwa mengungsi di beberapa lokasi antara lain Masjid Pajang 60 pengungsi, Masjid Malela 30 orang pengungsi, Masjid Cimpu 25 pengungsi dan sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat.
ADVERTISEMENT
Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 211 unit rumah hanyut dan rusak berat, 3.268 rumah terendam.
Beberapa pagar perkantoran rubuh antara lain pagar kantor KUA Kecamatan Suli, pagar SDN Lindajang di Kecamatan Suli Barat, pagar SDN Kecamatan Suli, dan pagar MTs Suli di Kecamatan Suli. Beberapa jalan dan jembatan ikut terputus akibat tergerus banjir dan longsor.
"BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan dan tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan serta evakuasi warga terdampak dan penyaluran bantuan logistik," ucap Abdul.
"Tim menghadapi kendala cuaca yang berubah-ubah dan masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi," tutur dia.
Sedangkan kebutuhan mendesak saat ini adalah kebutuan dasar dan makanan, alat penerangan, serta alat berat untuk membersihkan material longsor.
Kepala BNPB Bertolak Ke Sulawesi Selatan
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan bertolak ke Sulawesi Selatan dari Manado pada Senin (6/5).
Salah satu agenda Suharyanto adalah Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusdalops BNPB, beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan terdampak banjir dan longsor antara lain Kabupaten Luwu, Kabupaten Soppeng, Kabupaten Enrekang, Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Sidenreng Rappang.