Update Corona di Indonesia: 686 Positif, 55 Meninggal, 30 Sembuh

24 Maret 2020 15:45 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juru bicara penanganan corona, Achmad Yurianto, merilis data terbaru soal kasus virus corona di Indonesia. Hingga Selasa (24/3) pukul 15.30 WIB, jumlah pasien yang positif virus corona bertambah 107 orang.
ADVERTISEMENT
"Ada penambahan kasus baru konfirmasi positif 107 kasus, sehingga total saat ini adalah 686 kasus positif," ujar Yuri di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa (24/3).
Sementara itu, tidak ada pasien yang dinyatakan sembuh kali ini, sehingga masih 30 orang yang sembuh. Namun, ada penambahan pasien yang meninggal sebanyak 7 orang, dan kini totalnya menjadi 55 orang.
Ilustrasi virus corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
"Ada penambahan kasus meninggal sebanyak 7 orang, sehingga jadi 55 orang," tutur Yuri.
Presiden Jokowi sebelumnya telah mengadakan rapat teleconference dengan 34 gubernur se-Indonesia terkait penanganan virus corona. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
"Penanganan COVID-19 kita semuanya harus satu visi, memiliki kebijakan yang sama. Dan saya minta kebijakan yang ada di provinsi, semua dihitung baik dampak dari kesehatan, keselamatan rakyat kita maupun dampak sosial ekonomi yang mengikuti," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo tinjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Selain itu, Jokowi juga menekankan Indonesia tidak akan menerapkan lockdown seperti negara-negara lain untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Menurutnya, saat ini cara yang paling ideal untuk mencegahnya adalah dengan physical distancing.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan mereka apa, hasilnya apa, semua dari Kemlu lewat Gugus Tugas yang ada terus kita pantau setiap hari, sehingga di negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman itu paling penting," bebernya.
Dan terakhir, Jokowi dan Mendikbud Nadiem Makarim memutuskan untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) tahun ini demi keselamatan siswa-siswi dan keluarganya. Kemdikbud juga saat ini sedang menyiapkan opsi pengganti UN.
====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!