Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Update Dampak Gempa di Taput: 923 Rumah, 64 Tempat Ibadah dan 25 Sekolah Rusak
2 Oktober 2022 13:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, terus mendata sejumlah kerusakan akibat gempa berkekuatan 6 magnitudo yang mengguncang Tapanuli Utara, Sabtu (1/10) pagi.
ADVERTISEMENT
Data terbaru, ratusan rumah warga, puluhan fasilitas pendidikan dan ibadah rusak.
“Rekapitulasi dampak gempa bumi di Kabupaten Tapanuli Utara, 923 unit rumah penduduk (rusak), 64 unit tempat ibadah (rusak) dan 25 unit fasilitas pendidikan (rusak),” ujar Kepala BPBD Sumut Haris Lubis melalui keterangan tertulisnya, Minggu (2/10).
Selain itu, juga terjadi kerusakan pada 12 ruas jalan, 7 jembatan, 19 kantor pemerintahan hingga 28 saluran irigasi.
Sementara itu, untuk wilayah dengan kerusakan terparah berada di Kecamatan Parmonangan. Terdapat 313 rumah, 16 tempat ibadah hingga 8 unit fasilitas pendidikan yang rusak.
“(Sedangkan untuk) Rekapitulasi korban jiwa terdampak gempa bumi, (yang) luka 25 orang dirawat di RSUD Tarutung, lalu satu orang meninggal dunia atas nama Leo Sihombing,”ujar Haris
ADVERTISEMENT
Sementara itu Bupati Taput Nikson Nababan mengatakan, selain bangunan rusak, saat gempa terjadi juga terjadi kebakaran di salah satu pasar di Taput.
“Ada pasar yang terbakar karena korsleting akibat gempa, yang terbakar ada 18 ruko. Saya sudah ke sana meninjau dan sudah perintahkan agar segera ditangani,” ujar Nikson.
Terkait insiden ini, pihaknya telah membuat dapur umum dan posko bagi warga yang terdampak. Meskipun sebagian warga yang rumahnya rusak parah lebih memilih menumpang tempat keluarganya yang lain.
Kata Nikson, saat ini pihaknya juga masih mendata kerusakan yang terjadi. Ada bangunan yang rusak ringan tapi ada juga yang rusak parah.
Dia juga menjelaskan bantuan yang diharapkan masyarakat.
“Yang dibutuhkan masyarakat materi atau barang apakah itu semen, batu bata, pasir atau bantuan materi, nanti kita (Pemkab) akan kumpulkan dan serahkan ke korban,” kata Nikson.
ADVERTISEMENT
.