Update Dampak Gempa Malut: 19 Bangunan Rusak, 2 Orang Luka

15 November 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah bangunan rusak di Kota Ternate, usai dilanda gempa bumi. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah bangunan rusak di Kota Ternate, usai dilanda gempa bumi. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait kerusakan yang disebabkan gempa 7,1 magnitudo di Maluku Utara pada Jumat (15/11) dinihari. Dalam rilis, 19 rumah dinyatakan mengalami kerusakan ringan.
ADVERTISEMENT
“BPBD Kota Ternate melaporkan bahwa gempa memicu kerusakan bangunan di wilayahnya. BPBD mencatat 19 bangunan mengalami rusak ringan pascagempa yang terjadi pada hari ini (15/11), pukul 00.17 WITA,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan tertulisnya.
Rincian bangunan rusak terdapat di Kecamatan Batang Dua, Kota Ternate. Rinciannya mencakup 15 rumah, 3 gereja dan 1 sekolah. Rumah rusak ringan tersebut terjadi di Kelurahan Lelewi 9 unit, Mayau 5 unit dan Bido 1 unit. Sedangkan 3 gereja rusak di masing-masing 1 kelurahan tersebut. Selain itu, sebuah bangunan sekolah di Kelurahan Mayau dilaporkan juga mengalami kerusakan ringan.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
Di samping bangunan rusak, BNPB mencatat dua orang mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan. Kedua korban berasal dari Kelurahan Mayau dan Kelurahan Lelewi.
ADVERTISEMENT
Agus mengatakan, saat ini BNPB, melalui BPBD Provinsi Maluku Utara terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota, BMKG dan lembaga terkait lain untuk mendata dampak gempa.
Hasil pendataan sementara BNPB, hanya Kota Ternate yang mengalami dampak kerusakan bangunan akibat gempa. Sementara itu, untuk Kota Bitung dan Halmahera Barat yang juga terkena getaran cukup kuat, tak menimbulkan dampak kerusakan maupun korban.
Aktivitas masyarakat pun terpantau normal hingga saat ini. Masyarakat yang sebelumnya sempat meninggalkan rumahnya dan mengungsi karena takut tsunami, sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
“Laporan terakhir sudah normal seperti sedia kala. Tidak ada yang mengungsi,” ungkap Agus.
Sebelumnya, BMKG mencatat sebanyak 87 kali gempa susulan terjadi hingga pukul 11.00 WITA, setelah gempa M 7,1 terjadi pada hari ini (15/11), pukul 00.17 WITA. Dari sejumlah gempa susulan tersebut, 7 di antaranya dirasakan oleh warga.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan BMKG, gempa tersebut terjadi hanya 50 km dari kejadian gempa dengan kekuatan yang sama dan mekanisme sama pada 2014.