Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Update Gempa Dahsyat Taiwan: Lebih dari 50 Gempa Susulan, 1.000-an Orang Luka
4 April 2024 10:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jumlah warga yang terluka dalam gempa berkekuatan 7,2 magnitudo di Taiwan bagian timur mencapai 1.000-an orang, Kamis (4/4). Sebanyak sembilan orang tewas dan 38 pekerja masih hilang.
ADVERTISEMENT
Gempa bumi terkuat Taiwan dalam 25 tahun itu terjadi pada Rabu (3/4) pagi saat orang-orang bersiap untuk kerja dan sekolah. Pusat gempa berada di wilayah timur Hualien, sebagian besar daerahnya merupakan pedesaan.
Gedung-gedung di ibu kota ikut terguncang hebat, namun kerusakan dan gangguan yang terjadi tidak terlalu parah.
Dikutip dari Guardian, menurut Badan Cuaca Pusat (CWA) Taiwan, penyelamatan warga cukup terhambat lantaran ada lebih dari 50 gempa susulan usai gempa dahsyat utama. Mereka memprediksi akan terjadi lebih banyak gempa dalam empat hari ke depan, dengan kekuatan antara 6,5 dan 7 magnitudo.
Dinas Pemadam Kebakaran Taiwan mengatakan jumlah korban luka telah mencapai 1.038 orang, sementara jumlah orang hilang sebanyak 52 orang. Belasan pekerja hotel yang tengah dalam perjalanan menuju resor di Taman Nasional Taroko telah ditemukan, namun 38 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang menggunakan drone dan helikopter untuk mencari orang-orang di jurang yang menghubungkan Hualien dengan pantai barat Taiwan.
Sebuah helikopter juga telah menyelamatkan enam orang yang terjebak di area pertambangan.
Petugas administrasi kereta api menyebut jalur kereta api ke Hualien telah dibuka kembali. Hanya ada satu stasiun pedesaan di utara Hualien yang masih tutup karena kerusakan.
Di Kota Hualien, beberapa orang tidur di luar rumah semalaman usai puluhan gempa susulan mengguncang wilayah tersebut.
Seorang wanita, bernama keluarga Yu, mengatakan dirinya mengungsi ke tempat berlindung sementara, sebuah tenda di lapangan olahraga. Dia mengaku terlalu takut untuk tidur di apartemennya imbas gempa dahsyat itu.
"Gempa susulannya sangat mengerikan. Tidak henti-hentinya. Saya tidak berani tidur di dalam rumah," kata Yu kepada Reuters.
ADVERTISEMENT