UPDATE: Penjelasan Kemendikbud soal Siswi SMA di Tasik Dipukuli Anak 'Pejabat'

22 Mei 2023 10:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 19 Juni 2023 10:20 WIB
Ilustrasi anak korban kekerasan . Foto: ChameleonsEye/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak korban kekerasan . Foto: ChameleonsEye/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Itjen Kemendikbud), Chatarina Girsang, membantah pemberitaan "Viral Diduga Anak Pejabat Kemendikbud Pukul Siswi SMA di Tasik hingga Luka".
ADVERTISEMENT
"Tidak ada pegawai atau pejabat Itjen Kemendikbudristek yang anaknya sekolah di SMA tersebut sehingga pelaku pemukulan tersebut bukan anak pegawai atau pejabat Itjen," kata Chatarina kepada kumparan, Senin (19/6).
"Dan menurut info dari sekolah dan orang tua pelaku, juga menyatakan tidak pernah menyatakan dirinya sebagai pejabat Itjen," ujar Chatarina.
Chatarina menyayangkan pemberitaan tersebut sebab itu sangat berdampak negatif kepada lembaganya. "Dampak negatifnya besar kepada Itjen yang tugasnya juga mengawal penanganan kasus kekerasan di sekolah," ujar mantan Kepala Biro Hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Informasi pemukulan ini berasal dari akun media sosial @kabarnegri.official pada Minggu (21/5), yang juga mengunggah pernyataan dari orang tua korban sebagai berikut:
ADVERTISEMENT

Polisi Membenarkan

Sebelumnya, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP SY Zainal Abidin, melalui Kasat Reskrim AKP Agung Tri Poerbowo, membenarkan kejadian tersebut.
Polisi menerima laporan kasus tersebut pada Selasa, 16 Mei 2023.
"Terlapor dan pelapor masih tergolong anak di bawah umur sehingga penanganannya mengacu pada sistem Peradilan Anak," kata Agung, Senin (22/5).
Pada Rabu, 17 Mei 2023, kedua belah pihak menempuh mediasi dengan disaksikan pihak sekolah yang diwakili wakil kepala sekolah, wali kelas, dan guru BK. Dan sepakat menempuh jalur Restorative Justice.