Update Terbaru Korban Gempa Myanmar: 2.056 Tewas, 270 Orang Hilang

1 April 2025 11:57 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pasien terbaring di tempat tidur dikelilingi oleh para petugas medis di kompleks Rumah Sakit Umum Mandalay di Mandalay, Myanmar (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pasien terbaring di tempat tidur dikelilingi oleh para petugas medis di kompleks Rumah Sakit Umum Mandalay di Mandalay, Myanmar (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP
ADVERTISEMENT
Jumlah korban tewas akibat gempa 7,7 magnitudo di Myanmar terus bertambah. Dikutip dari AFP, Selasa (1/4), junta militer mengungkapkan jumlah korban tewas menjadi 2.056 orang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, junta militer mengatakan masih ada lebih dari 270 orang yang hilang sejak gempa mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3).
Untuk mengenang korban tewas dalam peristiwa itu, Myanmar akan mengheningkan cipta selama satu menit.
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang runtuh, setelah gempa bumi kuat, di Mandalay, Myanmar, Minggu (30/3/2025). Foto: Stringer/REUTERS
Junta militer meminta warganya untuk berhenti beraktivitas pukul 12.51 waktu setempat -- waktu terjadinya gempa. Junta militer juga meminta media massa menghentikan siaran dan menampilkan simbol-simbol berkabung. Doa-doa juga akan dipanjatkan di kuil dan pagoda.
Selain itu, junta militer menetapkan satu minggu berkabung nasional. Bendera setengah tiang harus dikibarkan di kantor-kantor pemerintah hingga 6 April sebagai bentuk simpati atas hilangnya nyawa dan kerusakan akibat gempa.
Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan. Apalagi, banyak wilayah yang akses komunikasinya terputus karena gempa.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, masih banyak warga Myanmar yang tidur di luar ruangan karena tidak bisa kembali ke rumah yang rusak atau takut akan kemungkinan gempa susulan.
Sejumlah engungsi korban gempa bumi Myanmar beristirahat di tenda yang didirikan sendiri di Mandalay, Mayanmar, Senin (31/3/2025). Foto: Sai Aung Main/AFP