Urutan Pembajakan Nomor HP Berujung Pembobolan Rekening Ilham Bintang

19 Januari 2020 13:10 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
zoom-in-whitePerbesar
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
ADVERTISEMENT
Rekening bank milik wartawan senior sekaligus pendiri Cek & Ricek, Ilham Bintang, dibobol. Pembobolan ini merupakan buntut dari dibajaknya nomor ponsel Ilham Bintang.
ADVERTISEMENT
Pelaku menggunakan nomor ponsel Indosat Ilham Bintang yang sudah dibajak untuk menguasai akun perbankan. Dengan begitu, pelaku bisa membobol rekening bank Ilham Bintang hingga ratusan juta rupiah.
Rekaman cctv oknum yang membobol SIM Card Indosat milik Ilham Bintang. Foto: Facebook / Ilham Bintang
"Akibat yang timbul sejak penukaran kartu itu luar biasa besar. Rekening saya di Commonwealth Bank dibobol, sampai untuk menarik uang bilangan kecil saja pun tidak bisa lagi. Di kartu kredit BNI saya ada transaksi yang tidak saya lakukan kurun 4, 5, dan 6 Januari," jelas Ilham Bintang dalam status Facebook-nya, Sabtu (18/1). kumparan telah diizinkan mengutip keterangannya.
Ilham Bintang. Foto: Facebook/Ilham Bintang
Berikut ringkasan pembajakan nomor Indosat berujung pembobolan rekening berdasarkan penuturan Ilham Bintang:
1. Pelaku mengganti kartu (SIM Card) Indosat Ilham Bintang di Gerai Indosat Bintaro XChange. Nomor tetap sama. Jadi, SIM Card baru akhirnya dikuasai pelaku, SIM Card di HP Ilham Bintang otomatis langsung terblok, enggak bisa dipakai. Kejadian: 3 Januari 2020 pukul 21.02 WIB.
ADVERTISEMENT
2. Pelaku menguras uang di rekening Commonwealth Ilham Bintang lewat internet banking. Menguras ini maksudnya: mentransfer dan melakukan pembayaran transaksi. Kejadian: 4,5,6 Januari 2020.
3. Pelaku membuka (penambahan) dua rekening baru atas nama Ilham Bintang di Commonwealth. Pelaku melakukannya di Commonwealth Cabang Pantai Indah Kapuk (PIK) tanggal 4 Januari 2020 pukul 14.15 WIB.
4. Pelaku melakukan transaksi di banyak kartu kredit. Kartu Kredit BNI, Citibank, BCA, Niaga, Mandiri. Paling banyak di BNI sebesar Rp 85 juta. Citibank belasan juta, tapi gagal karena merchant tempat pembelian barang cancel ordernya. Yang lainnya kecil-kecil, sebagian ditolak.