Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Usai Belanda Akui Kemerdekaan RI, Kini Ratusan Artefak Kembali ke Tanah Air
12 Juli 2023 7:49 WIB
·
waktu baca 3 menit![Artefak budaya diserahkan kembali ke Indonesia dalam upacara di Leiden, Belanda, Senin (10/7/2023). Foto: Aleksandar Furtula/AP PHOTO](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h5053jjqcn9f8xcvewv8q13e.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun yang dikembalikan berjumlah 472 benda bersejarah yang terdiri dari 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha berwujud karya-karya seni. Ini merupakan kedua kalinya Belanda mengembalikan peninggalan sejarah Indonesia era kolonial.
Pengembalian benda bersejarah itu dilakukan pada Senin (10/7) di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda. Indonesia diwakilkan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Hilmar Farid. Sementara dari Belanda diwakili oleh Menteri Muda Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Kerajaan Belanda Gunay Uslu.
Dalam acara yang sama dilakukan juga penandatanganan dokumen Pengaturan Teknis (Technical Arrangement) dan Pengakuan Pengalihan Hak dari Kerajaan Belanda ke Republik Indonesia.
Indonesia menyambut baik pengembalian benda-benda bersejarah yang dilakukan Belanda. Pemerintah berjanji akan merawat koleksi-koleksi tersebut dengan hati-hati.
ADVERTISEMENT
“Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek akan melakukan konservasi dan pemanfaatan terbaik untuk benda-benda budaya ini,” jelas Hilmar Farid dalam pernyataan tertulis, Senin (10/7).
Punya Nilai Triliunan Sebaiknya Disimpan di Mana
Harta karun Lombok yang turut dikembalikan Belanda diperkirakan nilainya mencapai triliunan rupiah.
"Kalau kaitannya dengan nilai, ini luar biasa. Jangankan ini emas, permata, kalau kita berbicara nilai uang, jadi keramik saja, di pasar gelap, keramik yang sudah umur di atas 100 tahun, itu ratusan juta harganya. Apalagi ini barang yang banyak terbuat dari emas dan perak. Itu bisa triliunan rupiah nilai barangnya," kata Guru Besar Bidang Sejarah dan Peradaban Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Prof Jamaluddin.
ADVERTISEMENT
Maka itu Jamaluddin menyarankan barang tersebut disimpan di museum di Jakarta. Karena dinilai lebih aman.
"Bukan karena tidak ingin barang itu ada di Lombok, tetapi saya hafal museum itu kayak apa. Naskah yang ada di sana (Museum NTB) banyak yang tidak terurus. Bahkan, ada yang tidak bisa kami temukan," ujar Jamaluddin.
Puan Singgung Kerangka Purba yang Belum Kembali
Ketua DPR Puan Maharani mengapresiasi pengembalian barang bersejarah Indonesia oleh Belanda. Namun menurutnya masih ada yang belum dikembalikan, yakni kerangka manusia purba Jawa.
Kerangka itu ditemukan oleh paleoantropolog Belanda Eugene Dubois di sekitar Jawa Timur pada periode 1890-an. Kerangka itu masih tersimpan di Museum Pusat Keragaman Hayati di Kota Leiden karena Belanda masih enggan menyerahkannya dengan alasan rangka itu tak akan ditemukan tanpa inisiatif dan jasa Dubois.
ADVERTISEMENT
"Saya terus mendorong setiap langkah yang dilakukan Pemerintah dalam mengumpulkan benda-benda bersejarah yang masih ada di negara lain. Benda bersejarah yang akan dikembalikan adalah bukti khazanah kekayaan budaya yang ada di Nusantara," lanjut Puan.
Bukan sekali saja pemerintah Indonesia meminta pengembalian sisa-sisa hominid terkenal yang dikenal dengan nama 'Manusia Jawa'. Pada Oktober-November 2022, permintaan pengembalian fosil 'Manusia Jawa' sempat menjadi berita internasional.
Mengutip AFP, juru bicara Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Jules van de Ven, mengatakan Indonesia membuat permintaan pengembalian fosil tersebut "pada musim panas".
Menurut ahli, 'Manusia Jawa' diidentifikasi sebagai contoh pertama yang ditemukan dari Homo erectus, cikal bakal manusia modern.
Fosil 'Manusia Jawa' terdiri dari tulang paha dan sebagian besar tengkorak, ditemukan di Trinil, Ngawi, Jatim, oleh Eugene Dubois pada tahun 1891-1892.
ADVERTISEMENT
'Manusia Jawa' merupakan sentral dari koleksi penting di Museum Pusat Keanekaragaman Hayati Naturalis di Leiden.