Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Usai Bunuh Majikan, Mandor di Jaktim Cor Jasad lalu Gasak Duit Puluhan Juta
27 Februari 2025 18:01 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak hanya membunuh dan mengecor, pelaku juga ternyata menggasak uang tunai milik korban.
"Tersangka sudah menarik uang tunai di ATM korban dan juga mentransfer uang dari ATM korban ke ATM tersangka itu sebesar Rp 64 juta," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis (27/2).
Pelaku tahu pin ATM korban karena diberi tahu oleh korban. Korban begitu mempercayai pelaku. Adapun dari total Rp 64 juta, pelaku telah menarik tunai senilai Rp 12,5 juta.
Uang itu digunakan pelaku untuk pulang ke rumah orang tuanya di Jawa Tengah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Zainal Arifin ini orang kepercayaan dari korban, sampai ATM pun, nomor pin dikasih diberitahukan oleh korban kepada tersangka untuk membelikan bahan yang dibutuhkan oleh para tukang," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, pembunuhan itu dilakukan pada Minggu (16/2) lalu sekitar pukul 20.00 WIB. Ketika itu, Jap datang ke ruko miliknya yang sedang direnovasi oleh Zainal. Zainal dipercaya Jap jadi mandor, mengawasi kuli untuk merenovasi ruko.
Setibanya di sana, Jap meminta penjelasan kepada Zainal soal alasan mengapa para kuli tak ada di ruko. Selain itu, ada beberapa barang yang bangunan yang hilang.
Mereka berdua berdebat, dan Jap mengajak Zainal ke kantor polisi. Namun, ajakan itu ditolak Zainal. Ia malah meminta agar upahnya senilai Rp 900 ribu segera dibayar.
Jap emosi. Ia lalu menampar Zainal dua kali. Satu tamparan kena pipi, sementara tamparan kedua ditangkis hingga membuat Jap terjatuh.
Tak puas melayangkan tamparan, Jap justru memaki pelaku dengan kata-kata kasar yang membuat Zainal sakit hati. Zainal lalu mengambil batu yang ia hantamkan ke kepala dan muka Jap.
ADVERTISEMENT
Pakaian Zainal berlumuran darah milik Jap. Ia pergi untuk mencuci pakaian. Beberapa jam kemudian, Zainal kembali dan melihat mayat Jap yang masih tergeletak. Ia menyeretnya ke saluran air yang tak terpakai.
Saat menyeret itu, Zainal membuka baju Jap. Lalu ia mengambil sebuah handphone, dompet, dan kunci mobil milik Jap. Saat masuk mobil milik Jap, Zainal juga mengambil kunci-kunci kontrakan.
Lalu, ia mulai menggasak duit milik Jap. Pertama, ia mengambil uang tunai sebesar Rp 10 juta rupiah dan mentransfer Rp 40 juta rupiah dari ATM BCA milik Jap ke rekening pribadinya.
2 hari kemudian, pada Selasa (18/2), Zainal menyeret jasad Jap lalu menimbunnya dengan pasir, dan mengecornya dengan semen dan batu hebel.
ADVERTISEMENT