Usai Digempur Ledakan Pager, Hizbullah Kirim Serangan Bertubi ke Israel

19 September 2024 17:55 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Militer Israel mengevakuasi korban luka dengan helikopter setelah rudal antitank ditembakkan ke Israel dari Lebanon di dekat perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara, Kamis (19/9/2024). Foto: Ayal Margolin/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Militer Israel mengevakuasi korban luka dengan helikopter setelah rudal antitank ditembakkan ke Israel dari Lebanon di dekat perbatasan Israel dengan Lebanon di Israel utara, Kamis (19/9/2024). Foto: Ayal Margolin/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon kembali memanas menyusul ledakan pager dan walkie-talkie yang menimpa anggota Hizbullah.
ADVERTISEMENT
Setidaknya tiga serangan pesawat nirawak menghantam wilayah Kiryat Shmona dan Beit Hillel di Israel, yang dekat dengan perbatasan Lebanon. Militer Israel segera mengevakuasi korban menggunakan helikopter.
Hal itu dilaporkan media Israel Ynet pada Kamis (19/9). Serangan tersebut terjadi tanpa peringatan sirene udara.
Sementara itu, proyektil juga menghantam komunitas Ya'ara di Israel utara, menyebabkan sejumlah orang terluka.
Berdasarkan laporan The Times of Israel, serangan ini menyusul tembakan rudal yang menghantam Ramim Ridge di wilayah Galilea utara, mengakibatkan delapan korban luka, termasuk satu dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, kantor berita Walla melaporkan lima tentara Israel terluka dalam serangan di wilayah yang sama.
Asap mengepul dari sebuah gedung setelah walki-talki yang digunakan oleh Hizbullah meledak di Beirut, Lebanon, Rabu (18/9/2024). Foto: REUTERS
Ketegangan antara Hizbullah dan Israel semakin meningkat setelah dua hari serangan di Lebanon yang meledakkan alat komunikasi pager dan walkie-talkie, dalam insiden yang secara luas dituduhkan kepada Israel.
ADVERTISEMENT
Hizbullah pun berjanji akan membalas serangan mematikan itu, namun pihaknya belum mengungkap secara rinci bagaimana dan kapan akan melancarkan balasan.