Usai Gempa Besar Mengguncang, 20 Napi ISIS Kabur dari Penjara di Suriah

7 Februari 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penduduk mencari korban yang tertimpa puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Twon Harim, di provinsi Idlib Suriah, pada Senin (6/2/2023). Foto: Omar Haj Kadour/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penduduk mencari korban yang tertimpa puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di desa Besnia dekat Twon Harim, di provinsi Idlib Suriah, pada Senin (6/2/2023). Foto: Omar Haj Kadour/AFP
ADVERTISEMENT
Gempa besar yang mengguncang Turki dan Suriah dipakai oleh sejumlah tahanan untuk memberontak. Kejadian pada Senin (6/2) itu berlangsung di penjara di Kota Rajo, Suriah.
ADVERTISEMENT
Sumber kantor berita AFP di Suriah menyebut, pemberontakan tersebut menyebabkan 20 napi kabur. Mayoritas dari mereka diduga kuat anggota ISIS.
Sumber itu menambahkan, penjara di Kota Rajo menampung 2.000 napi. Sebanyak 1.300 di antaranya diduga sebagai anggota ISIS.
"Setelah gempa mengguncang, Rajo terdampak dan napi mulai memberontak dan mengambil alih beberapa bagian dari penjara," ucap seorang pejabat di penjara Rajo seperti dikutip dari AFP.
"Sebanyak 20 napi kabur. Mereka dipercaya sebagai milisi ISIS," sambung dia.
Provinsi Kahramanmaras di Turki dan sejumlah kota di Suriah menderita kerusakan parah akibat gempa 7,8 M, Senin (6/2/2023). Foto: Google Maps
Gempa yang mengguncang Suriah dan Turki berkekuatan 7,8 magnitudo. Badan survei geologi Amerika Serikat menyebut, gempa itu terbesar sepanjang sejarah kawasan tersebut.
Sampai saat ini jumlah korban jiwa di Suriah dan Turki mencapai lebih dari 4.000 ribu orang.
ADVERTISEMENT
Sebelum gempa mengguncang, sejak 2011 Suriah dihantam gelombang kerusuhan yang menentang kekuasaan Bashar al-Assad.
Kondisi diperparah dengan pemberontakan yang dilakukan kelompok teroris seperti ISIS. Bahkan Kota Raqa di Suriah sempat direbut dan dijadikan ibu kota ISIS.
Sepanjang konflik lebih dari satu dekade ini sebanyak 500 ribu jiwa melayang. Setengah dari populasi Suriah pun memilih kabur dan menjadi pengungsi di Turki.