Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Usai Hentikan Bantuan Militer ke Ukraina, Trump Ancam Jatuhkan Sanksi ke Rusia
8 Maret 2025 11:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi skala besar ke Rusia. Ancaman itu disampaikan Trump usai menangguhkan bantuan militer ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
Sejak 2022 lalu, Rusia dan Ukraina terlibat perang. Sedangkan ancaman Trump terhadap Rusia disampaikan pada Jumat (7/3) waktu setempat lewat media sosial.
"Berdasarkan fakta bahwa Rusia benar-benar 'menggempur' Ukraina di medan perang saat ini, saya sangat mempertimbangkan sanksi perbankan, sanksi, dan tarif berskala besar terhadap Rusia hingga gencatan senjata dan perjanjian penyelesaian akhir tercapai," kata Trump di platform media sosialnya seperti dikutip dari Reuters.
"Kepada Rusia dan Ukraina, segeralah duduk bersama, sebelum terlambat. Terima kasih!!!" sambung dia.
Komentar bernada ancaman yang dilontarkan Trump itu selang sepekan dari pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Dalam pertemuan itu, kedua pihak berdebat panas mengenai perang Ukraina yang tak kunjung usai.
ADVERTISEMENT
Sejumlah media lokal AS menyebut Zelensky diusir oleh Trump dari Gedung Putih. Trump kemudian gagal mendapat perjanjian pengelolaan mineral dari Ukraina yang diinginkannya.
Pada pekan ini, Trump menangguhkan seluruh bantuan militer AS ke Ukraina. AS adalah salah satu pendonor senjata terbesar Ukraina selama perang dengan Rusia berlangsung.
Adapun Trump sejak menjabat jadi Presiden AS pada Januari lalu mengambil tindakan berbeda dengan pendahulunya Joe Biden terkait Rusia. Trump lebih melunak dibanding Biden yang konfrontatif terhadap Rusia.
Trump bahkan mengkritik Ukraina dan menyebut Zelensky sebagai diktator. Di sisi lain, Trump pernah memuji Vladimir Putin lantaran meyakini Presiden Rusia tersebut menginginkan perdamaian.
Sementara itu, sejumlah sanksi AS masih berlaku di Rusia akibat invasi ke Ukraina pada 2022 lalu. Sanksi tersebut termasuk pembatasan pendapatan ekspor migas Rusia.
ADVERTISEMENT