Usai Israel Serang Iran, Muncul Kekhawatiran Terjadinya Perang Terbuka

27 Oktober 2024 6:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
Pemandangan umum Teheran setelah beberapa ledakan terdengar di Teheran pada 26 Oktober 2024. Foto: Atta Kenare/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan umum Teheran setelah beberapa ledakan terdengar di Teheran pada 26 Oktober 2024. Foto: Atta Kenare/AFP
ADVERTISEMENT
Israel menyerang Iran, pada Sabtu (26/10) dinilai. Bagi Israel, serangan bertubi-tubi Iran dan proksinya jadi justifikasi Israel menghantam beberapa target militer Iran di Teheran.
ADVERTISEMENT
Jika demikian, bisa terjadi perang terbuka. Kekhawatiran itu disampaikan oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.
Apalagi, jika Iran merespons serangan Israel itu dengan serangan balik tanpa jeda pada beberapa hari atau minggu ke depan.
"Tidak lagi perang antar-negara dengan kelompok," kata Hikmahanto dalam keterangannya, Sabtu (26/10).
Jika begitu, negara-negara besar macam Rusia dan Amerika Serikat bisa saja turun gelanggang mendukung Iran atau Israel. Ini bisa memicu perang global.
Lantas, seperti apa serangan-serangan yang dilancarkan Israel ke Iran pada Sabtu pagi hari itu?, berikut kumparan rangkum:
Israel Sebut Serangan ke Iran sebagai Aksi Balasan dan Tepat Sasaran
Israel mengumumkan telah melakukan serangan balasan terhadap target militer di Iran pada Sabtu dini hari (26/10). Mereka mengeklaim aksi ini sebagai respons atas serangan rudal Iran pada Oktober lalu, dan menyebutnya sebagai tindakan "tepat sasaran".
ADVERTISEMENT
Serangan terjadi usai berbulan-bulan ketegangan antara kedua negara. Seorang jurnalis AFP di Teheran menyebutkan adanya beberapa ledakan yang terdengar di ibu kota Iran.
Drone militer Israel terbang di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Senin (3/7/2023). Foto: Raneen Sawafta/Reuters
“(Aksi itu) menanggapi serangan terus-menerus dari rezim Iran terhadap Israel, Pasukan Pertahanan Israel saat ini melancarkan serangan tepat sasaran ke target militer di Iran,” tulis pernyataan resmi militer Israel, seperti dikutip dari AFP.
Media Iran melaporkan sedikitnya dua gelombang ledakan beruntun selama lebih dari dua jam di ibu kota dan di pangkalan militer terdekat.
Ledakan-ledakan di Teheran
Televisi nasional Iran menyebut, ada beberapa ledakan yang terdengar di Teheran. Sementara media lainnya menyebut ledakan juga terdengar di dekat kota Karaj.
Laporan ini juga masih simpang siur. Salah satu media Iran, Tasnim menyebut, belum terdengar suara roket atau pesawat di Teheran sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Sementara beberapa televisi yang mengutip sumber-sumber di pemerintahan menyebut, bisa saja ledakan itu berasal dari aktivasi sistem pertahanan udara Iran.
Pemandangan umum Teheran setelah beberapa ledakan terdengar di Teheran pada 26 Oktober 2024. Foto: Atta Kenare/AFP
Kantor berita AFP juga memberitakan, setidaknya ada 6 ledakan yang terdengar di Teheran.
Meski begitu, stasiun televisi nasional Iran masih mengabarkan bahawa Bandara Internasional Imam Khomeini masih beroperasi normal.
"Operasi di Bandara Internasional Imam Khomeini masih normal, semua penerbangan sesuai jadwal," kata presenter televisi tersebut.
Iran Klaim Tahan Serangan Israel
Pejabat Iran menyatakan suara ledakan yang terdengar di Teheran pada Sabtu dini hari (26/10) berasal dari sistem pertahanan udara yang mengintervensi serangan drone Israel.
Menurut keterangan resmi, pertahanan antipesawat Iran berhasil menembak jatuh sejumlah drone yang mendekati wilayah udara Teheran.
ADVERTISEMENT
"Pertahanan udara Iran telah berhasil menembak jatuh target musuh di wilayah udara sekitar provinsi Teheran," ungkap kantor berita milik pemerintah Iran, IRNA.
4 Tentara Iran Tewas dalam Serangan Israel ke Iran
Serangan udara Israel ke Iran memakan korban. Kantor berita Iran, IRNA memberitakan ada 4 orang tentara mereka yang tewas akibat serangan udara ini.
Anggota angkatan bersenjata Iran berbaris selama parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran pada Senin (18/4/2022). Foto: Iranian Army/WANA/Handout via REUTERS
"Dua orang jadi martir ketika mempertahankan negara, dua orang lainnya terluka lalu meninggal akibat luka-luka itu," kata statement dari Angkatan Bersenjata Iran, dikutip dari IRNA, Minggu (27/10).
Angkatan Udara Iran sendiri menyebut, Israel menyerang situs militer di tiga provinsi, yakni Teheren, Khuzestan dan Ilam.
AS Kirim Jet Tempur F-16 ke Timur Tengah di Sela Ketegangan Israel-Iran
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Anadolu, Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Jumat (25/10) mengumumkan bahwa jet tempur dari Skuadron Tempur ke-480, yang bermarkas di Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman, telah tiba di kawasan yang menjadi tanggung jawab CENTCOM.
“F-16 Angkatan Udara AS dari Skuadron Tempur ke-480 yang bermarkas di Pangkalan Udara Spangdahlem, Jerman, tiba di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS,” kata CENTCOM dalam pernyataannya.
Jet tempur F-16 Angkatan Udara AS. Foto: Jung Yeon-je / AFP
Informasi ini datang sehari sebelum Israel menyerang Iran.
Meskipun tidak ada pernyataan langsung mengenai misi operasional dari F-16 tersebut, CENTCOM menegaskan bahwa penempatan ini bertujuan untuk memperkuat kehadiran militer AS di kawasan.
Awal Oktober ini, satu skadron F-15 AS juga dikabarkan tiba di pangkalan yang dirahasiakan, bergabung dengan F-16, F-22 Raptors siluman canggih, dan sejumlah kapal Angkatan Laut AS yang sudah berada di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
WNI di Iran Diminta Waspada Imbas Serangan Balik Israel
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran mengeluarkan imbauan kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran agar meningkatkan kewaspadaan menyusul ketegangan yang meningkat di kawasan Timur Tengah.
Sebuah spanduk bergambar rudal dan drone terbang melewati bendera Israel yang robek, dengan teks dalam bahasa Persia di Teheran, Jumat (19/4/2024) Foto: ATTA KENARE / AFP
Imbauan ini dipublikasikan melalui unggahan di platform X, pada Sabtu (26/10), setelah Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran.
Dalam unggahan itu, KBRI Teheran meminta WNI untuk berhati-hati dalam menjalani aktivitas sehari-hari, menjaga keselamatan diri dan keluarga, serta membatasi pergerakan di daerah rawan dan menghindari kerumunan massa.
Selain itu, WNI diimbau agar selalu menginformasikan keberadaan mereka kepada KBRI dan menyimpan dokumen berharga di tempat aman.
KBRI juga menyediakan hotline darurat bagi WNI yang membutuhkan bantuan di tengah situasi genting ini.
ADVERTISEMENT