Usai Operasi Katarak, Nyak Sandang Ingin Kembali Bertemu Jokowi

31 Maret 2018 11:45 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nyak Sandang Usai Operasi Mata (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Nyak Sandang Usai Operasi Mata (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Nyak Sandang (91) telah selesai menjalani operasi kataraknya pada Rabu (29/3) yang lalu. Operasi itu merupakan salah satu bentuk bantuan dari Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Maturidi anak Nyak Sandang mengatakan, saat ini, setelah kedua matanya bisa melihat, Nyak Sandang ingin kembali bertemu dengan Jokowi.
"Ketemu Pak Jokowi keinginan beliau sih setelah berhasil melihat, ingin melihat wajah Bapak Jokowi secara langsung. Kalau kemarin cuma salaman, pegangan tangan, tapi tidak tahu wajahnya, katanya sih Presiden kita ganteng banget, pengen lihat langsung," ujar Maturidi di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (31/3).
Maturidi mengatakan, Jokowi hingga saat ini memang belum menjenguk Nyak Sandang pasca-operasi itu. Namun, Jokowi telah mengirimkan perwakilan dari Istana untuk menjenguk pria asal Gampong Lhuet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya itu.
"Kemarin juga ada media dari Istana, mungkin atas perintah bapak Jokowi untuk hadir untuk melihat secara langsung karena Pak Jokowi itu tidak sempat kemari. Ya mungkin beliau bisa melihat melalui media Istana itu," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Saat menjenguk, kata Maturidi, perwakilan Istana sempat bertanya bagaimana kondisi Nyak Sandang, terutama mata kirinya yang telah dioperasi.
"Saya sampaikan apa adanya, sekarang sudah semakin membaik dan alhamdulillah sudah bisa melihat walaupun belum sempurna-sempurna amat. Insyaallah dengan berjalannya waktu, dapat pulih kembali dengan kondisi sempurna," ucap Maturidi.
Maturidi mengaku, meski Nyak Sandang ingin kembali bertemu Jokowi, namun, baik dari perwakilan Istana maupun Jokowi sendiri belum memberikan sinyal untuk melakukan pertemuan kedua itu. Sejauh ini, Jokowi hanya menanyakan kabar Nyak Sandang melalui perwakilan Istana.
Maturidi (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maturidi (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
"Bapak presiden masih belum memberikan lampu untuk pertemuan tapi kemarin menyampaikan salam, beliau lagi di luar daerah menyampaikan melalui media istana. Bahwasanya beliau ingin sih ketemu Nyak Sandang, melihat kondisinya," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Selain memberi bantuan untuk melakukan operasi katarak, Jokowi juga menawarkan Nyak Sandang untuk melakukan ibadah di Tanah Suci Makkah. Maturidi mengatakan, Jokowi sempat menawarkan ayahnya untuk berangkat umroh terlebih dahulu sebelum menunaikan ibadah haji.
"Memang pernah diucapkan oleh Bapak Presiden kalau haji memang berkenan Bapak Presiden dapat menunaikan haji, sekeluarganya, Pak Presiden juga sempet ngomong. Sambil menunggu haji, monggo umroh dulu. Tapi itu balik lagi Pak Presiden bagaimana tindak lanjutnya," kata Maturidi.
Pada tahun 1950, Nyak Sandang rela menjual sepetak tanahnya dengan harga Rp 100 untuk menyumbang RI membeli pesawat pertama Indonesia, Seulawah R-001 dan R-002. Pesawat ini merupakan cikal bakal maskapai Garuda Indonesia.
Nyak Sandang dan Jokowi di Istana. (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Nyak Sandang dan Jokowi di Istana. (Foto: Biro Pers Setpres)
Bagi setiap warga yang telah ikut menyumbang, dalam perjanjian yang disampaikan, dalam jangka 40 tahun sumbangan modal pembelian pesawat akan dikembalikan beserta dengan pemberian hadiah.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, setelah 72 tahun Indonesia merdeka, negara belum membayar utang pada Nyak Sandang. Bahkan sebagai penyumbang modal pembelian pesawat, Nyak Sandang belum pernah sekalipun merasakan naik burung besi tersebut.