Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Usai Penangkapan Putra El Chapo, Biden Kunjungi Meksiko untuk Bahas Isu Narkoba
9 Januari 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah melakukan pemberhentian di perbatasan selatan AS, Biden tiba di Mexico City pada Minggu (8/1).
Dia akan mengadakan pembicaraan dengan Obrador sebelum bertemu Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, pada 9 sampai 10 Januari. Mereka kemudian akan melangsungkan KTT 'Three Amigos'.
Selain masalah perdagangan dan lingkungan, Biden memusatkan perhatian pada isu migrasi tidak teratur dan perdagangan narkoba dalam perjalanan pertamanya sebagai presiden ke Meksiko.
"Masalah kami di perbatasan tidak muncul dalam semalam," cuit Biden setibanya di Meksiko, dikutip dari AFP, Senin (9/1).
"Dan ini tidak akan bisa diselesaikan dalam semalam. Tetapi, kita bisa bersama-sama memperbaiki sistem yang rusak ini. Kita bisa mengamankan perbatasan dan membenahi proses imigrasi agar tertib, adil, aman, dan manusiawi," imbuhnya.
Lonjakan penyelundupan narkoba lintas batas menambah krisis bagi pemerintahan Biden. Pertumpahan darah terkait kartel narkoba telah menewaskan lebih dari 340.000 orang sejak Meksiko mengerahkan militer dalam perang melawan narkoba pada 2006.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari sebelum kunjungan Biden, pasukan keamanan Meksiko menangkap putra raja narkoba terkenal Joaquin 'El Chapo' Guzman. 'El Chapo' sedang menjalani hukuman seumur hidup di penjara AS. Anaknya, Ovidio Guzman, kini mendekam pula di Kota Meksiko.
Washington telah lama menawarkan imbalan senilai USD 5 juta (Rp 78 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Ovidio.
Bersama sejumlah saudara laki-lakinya, Ovidio diyakini memainkan peran kunci dalam Kartel Sinaloa yang didirikan 'El Chapo'.
"Ini merupakan pukulan signifikan bagi kartel Sinaloa dan kemenangan besar bagi supremasi hukum. Namun, ini tidak akan menghalangi aliran obat-obatan ke AS," kata mantan Kepala Operasi Internasional DEA, Mike Vigil, dikutip dari Associated Press.
Dalam perjalanannya ke Meksiko, Biden sempat berhenti selama beberapa jam di Kota El Paso di Texas. Wilayah tersebut berada di jantung perbatasan yang bermasalah dengan Meksiko.
ADVERTISEMENT
Biden bertemu dengan sejumlah pejabat di Jembatan Amerika.
"Mereka membutuhkan banyak sumber daya. Kami akan memberikannya untuk mereka," ungkap Biden.
Biden menanggung tekanan politik signifikan dalam menghadapi peningkatan penyeberangan perbatasan ilegal dan permohonan suaka dari orang-orang yang melakukan perjalanan berbahaya untuk melarikan diri dari penindasan, kemiskinan, atau kejahatan.
Biden telah mengumumkan langkah baru untuk mengusir orang-orang yang muncul di perbatasan tanpa izin pada Kamis (5/1).
Pada saat bersamaan, pihaknya akan membangun jalur legal untuk 30.000 migran per bulan dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela.
Kuota ini akan terbatas bagi mereka yang sudah memiliki sponsor AS. Sementara itu, mereka yang mencoba melintasi perbatasan secara ilegal akan diusir dengan koordinasi bersama otoritas Meksiko.
Pemerintahan Biden mengaku sedang berusaha mematikan pasar untuk jaringan perdagangan manusia yang menyasar pencari suaka.
ADVERTISEMENT
Namun, kelompok-kelompok HAM mengecam keras keputusan tersebut lantaran menutup pintu bagi orang-orang yang putus asa.
Kunjungan Biden ke perbatasan pun ditujukan menanggapi tuduhan Partai Republik bahwa dia telah mengabaikan situasi tersebut.
Gubernur Texas dari Partai Republik, Greg Abbott, justru mengecam keterlambatan tindakan Biden saat mereka bertemu di El Paso.
Dalam pertemuannya dengan Obrador dan Trudeau, Biden akan lebih lanjut membahas cakupan regional dari masalah tersebut.
"Ini mencengkeram belahan bumi, dan tantangan regional membutuhkan solusi regional," terang Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas.