Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Usai Penembakan, Sinagoga AS Dijaga Ketat Aparat Keamanan
29 Oktober 2018 15:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Sinagoga Tree of Life Drew Barkley mengatakan, mereka tetap membuka rumah ibadahnya untuk pelaksanaan Sekolah Ibrani pada Minggu (28/10).
Meski demikian, untuk memastikan keamanan seluruh warga Yahudi yang sedang beribadah, Barkley menyebut, sejumlah aparat keamanan bersenjata lengkap dikerahkan ke seluruh penjuru Sinagoga.
"Sore hari nanti, kami telah menyewa aparat keamanan bersenjata (untuk menjaga Sinagoga), kami tidak akan goyah," sebut Barkley seperti dikutip dari Time, Senin (29/10).
"Bagian tersedih adalah ketika orang-orang menunggu kabar siapa yang menjadi korban tewas, ini karena mereka sangat dekat satu sama lain," sambung dia.
Sementara itu, Rabbi Senior Sinagoga Tree of Life Alvin Berkun mengatakan kejadian penembakan ini begitu mengejutkan.
Sebab, pada hari libur mereka biasanya meminta anggota kepolisian yang sedang tidak bertugas untuk menjaga keamanan Sinagoga.
ADVERTISEMENT
"Namun, biasanya pada akhir pekan yang normal, kami tidak melakukan itu," jelas Berkun.
Penembakan di tempat ibadah warga Yahudi tersebut menjadi sorotan besar di AS. Pasalnya, sebanyak 11 orang kehilangan nyawannya karena kejadian itu.
Pelaku kejadian teridentifikasi sebagai Robert Bowers. Pria 46 tahun itu dikenal anti-semit dan tidak segan mengutarakan kebenciannya terhadap Yahudi di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di tengah tiga pelaksanaan upacara keagamaan di berbagai ruangan sinagoga. Kendati sempat terjadi baku tembak, pelaku berhasil dibekuk aparat keamanan.
Presiden Donald Trump yang menyatakan belasungkawanya menyayangkan tidak adanya penjagaan di luar sinagoga oleh polisi.
"Jika mereka punya perlindungan di dalam sinagoga, mungkin situasinya akan berbeda," kata Trump.
ADVERTISEMENT