Usai Penembakan Trump, Apakah 'Teater' Demokrat Akan Lebih Menarik Warga AS?

19 Juli 2024 18:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penembakan terhadap Donald Trump akhir pekan lalu (13/7) memicu beragam spekulasi konspirasi. Banyak yang menganggap percobaan pembunuhan itu sebagai rekayasa, ada juga yang turut prihatin dan simpati kepada Trump.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Joe Biden lebih banyak disorot karena penampilan pada debat perdananya yang mengecewakan. Satu per satu Anggota Partai Demokrat memintanya mundur dari pencalonan.
Pengamat Hubungan Internasional dari UI, Suzie Sudarman, turut memberikan pandangannya terkait dinamika tersebut. Ia mengakui bahwa Biden akan kesulitan menghadapi aksi teater dan karisma Trump menuju pemilihan November mendatang.
“Dia (Trump) kayak tokoh karismatik mungkin, ya. Jadi Biden kalahnya di situ. Mungkin dia harus lebih bermain dalam teaternya dia, supaya agak menyihir ya,” ungkapnya dalam podcast Diptalk: Kupas Konspirasi Penembakan Trump, Untungkan Siapa? di YouTube kumparan.
Kandidat calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump, dikelilingi oleh agen-agen Dinas Rahasia AS usai menerima tembakan dalam sebuah kampanye, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat. Foto: Evan Vucci/AP Photo
Menurut Suzie, penasihat Biden perlu bekerja lebih keras untuk bisa menarik suara masyarakat AS yang ia yakini lebih senang elemen visual dan fiksi.
ADVERTISEMENT
Setelah insiden penembakan itu, Trump juga mendulang banyak dukungan dari eks rivalnya, seperti Niki Halley dan Ron DeSantis.
“Kalau Anda baca Virilio, misalnya Anda tadi bicara tentang epistemic community, tentang apa yang dilakukan untuk symbolism, kayaknya (Biden) butuh itu juga,” lanjutnya.
Saat ditanya kapabilitas Biden untuk melawan Trump, Suzie mengatakan hal itu tergantung pada ‘aksi’ yang akan dilakukan Partai Demokrat.
“Kan (tergantung) voters-nya. Jadi dia, itu tergantung teater Demokrat lebih menarik untuk publik Amerika apa enggak,” jawabnya.
Diptalk bersama Suzie Sudarman Foto: Darryl Ramadhan/kumparan
Dalam diskusi itu, Suzie juga menyebut kelemahan sistem AS dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakatnya yang lebih menyukai selebritas dan film-film Marvel.
“Dia kan seorang selebriti ya, punya show di TV. Ya, The Apprentice, dia akan acting sesuai dengan itu,” komentarnya soal penampilan Trump usai penembakan.
ADVERTISEMENT
Hasil survei yang dirilis oleh The Economist Kamis (18/7), menunjukkan Trump unggul dari Biden. Trump mendapat 46 persen sedangkan Biden 44 persen dukungan.