USAID Bantu RI Transformasi Sistem Kesehatan Primer hingga Pemulihan Pandemi

3 Maret 2023 10:05 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Assistant Administrator for Global Health USAID, Atul Gawande. Foto: usaid.gov
zoom-in-whitePerbesar
Assistant Administrator for Global Health USAID, Atul Gawande. Foto: usaid.gov
ADVERTISEMENT
USAID menyatakan kesiapannya demi membantu transformasi sistem kesehatan Indonesia hingga pemulihan pascapandemi. Hal tersebut disampaikan oleh Assistant Administrator for Global Health USAID, Atul Gawande.
ADVERTISEMENT
USAID adalah badan independen Pemerintah Amerika Serikat. Tugas utama USAID ialah mendukung perekonomian, pembangunan, dan kemanusiaan negara-negara lain di dunia.
Pada Februari 2023 lalu Atul tengah berada di Indonesia. Pejabat tinggi USAID itu tidak hanya mengunjungi Jakarta, ia menyempatkan diri melawat ke ibu kota Nusa Tenggara Timur, Kupang.
Assistant Administrator for Global Health USAID, Atul Gawande. Foto: ariadnelabs.org
Atul bersama rombongan USAID melihat fasilitas kesehatan masyarakat di Jakarta dan Kupang. Ia juga bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sejumlah hal terkait kesehatan dibahas kedua pejabat tinggi itu. Atul pun berkomitmen memberikan bantuan kesehatan kepada Indonesia.
Assistant Administrator for Global Health USAID, Atul Gawande. Foto: hsph.harvard.edu
Kumparan berkesempatan mewawancarai Atul di Kedutaan Besar AS di Jakarta, Atul memaparkan soal pandangannya terhadap sarana kesehatan Indonesia serta sejumlah masalah kesehatan baik dunia mau pun Indonesia.
ADVERTISEMENT
Berikut wawancara kumparan dengan Atul:
Indonesia masuk dalam tujuh negara prioritas USAID untuk memperkuat perawatan kesehatan primernya, apa alasannya?
Indonesia melakukan sejumlah hal luar biasa dalam hal meningkatkan sistem perawatan kesehatan. Dan salah satu hal terbesar adalah membuat reorientasi besar dari sistem perawatan kesehatan menuju perawatan primer.
Masyarakat lebih sering memasukkan sebagaian alokasi dana ke rumah sakit dan perawatan khusus, tapi yang dibutuhkan banyak orang untuk panjang umur adalah ada pada tingkat kesehatan perawatan primer. Indonesia saat ini sudah membuat investasi besar dan melipatgandakan alokasi dana pada perawatan kesehatan primer sebanyak 25 persen dari anggaran kesehatan dan akan naik menjadi 50 persen pada 2025.
Kami ingin kerja sama ini membantu kesuksesan dan memperlihatkan dampaknya pada dunia.
ADVERTISEMENT

Sektor kesehatan apa yang harus mendapat perhatian lebih?

Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tinjau kasus stunting di Puskesmas Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
Berfokuslah untuk mengarahkan perawatan kesehatan primer yang merupakan titik kontak pertama Anda dalam sistem kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari pencegahan hingga perawatan penyakit itu yang paling penting.
Saya berkesempatan mengunjungi puskesmas di Jakarta dan di pinggiran Kupang dan posyandu pada level desa. Saya benar-benar melihat bagaimana investasi ini membuat perubahan di lapangan. Dan, apa kesempatan yang ada di depan.

Apakah yang Anda maksud seluruh sektor kesehatan?

Iya, dalam kata lain ini bukan tentang salah satu penyakit tertentu, memiliki mesin ultrasound atau lab kesehatan, ini tentang memiliki sistem di mana mayoritas kebutuhan medis terpenuhi pada level awal.
Investasi yang sudah diciptakan saya bisa melihat perubahannya. Kalian bisa lihat ruang tunggu tidak penuh sesak seperti yang saya lihat di negara lain. Kalian bisa liat peralatannya lebih baik, tapi saat USAID datang kami membantu investasi demi memastikan pelatihan dan meningkatkan kualitas perawatan.
ADVERTISEMENT
Saya mengunjungi luar Kupang, saya mengunjungi Puskesmas untuk sembilan desa yang berpenduduk 19 ribu jiwa. Area ini adalah salah satu wilayah dengan kematian tertinggi ibu saat persalinan. Indonesia memiliki tingkat kematian ibu yang tinggi dibanding negara lain. Mereka mempunyai mesin ultrasound baru, mereka juga punya alat baru untuk resustasi bayi baru lahir.
Anggota medis dari TNI-AD turut ambil bagian merawat penderita DBD di puskesmas rawat inap Nita di Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, NTT. Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Kami USAID datang untuk meningkatkan pelatihan dan kualitas. Hasilnya sembilan tahun dari sekarang tidak akan lagi kematian saat melahirkan dan itu sangat mungkin terjadi.
Anda bertemu Menkes Budi Gunadi apa saja yang dibicarakan?
Ada dua isu besar. Pertama bagaimana kita bekerja sama untuk membuat sistem pelayanan kesehatan masyarakat bertransformasi yang telah disampaikan oleh Kementerian dengan lebih baik. Kehadiran kami menunjukkan bahwa pendekatan ini akan sangat membantu.
ADVERTISEMENT
Kedua, Indonesia adalah ketua ASEAN, kami membahas bagaimana ASEAN bisa membantu wilayah ini menangani wabah demi mencegah pandemi. Pandemi baru, bagaimana kami mendeteksi lalu merespons lebih cepat dan efektif.
Kenapa Anda memilih Kupang sebagai tempat lawatan Anda di Indonesia?
Saya ingin melihat di mana kita sudah lebih dulu bermitra bersama USAID, dengan pemerintah, saya tidak bisa pergi ke seluruh tempat. Kami memiliki kemitraan dengan banyak provinsi di Indonesia.
Saya saat ini bisa melihat Jakarta, lalu saya terbang untuk melihat program di mana kita mempunyai investasi di lapangan dan mulai melihat wilayah ini, Kupang, adalah area dengan tingkat malnutrisi sangat tinggi dan stunting level yang satu dari tiga anak terkena stunting. Kami tahu di Papua juga tinggi.
ADVERTISEMENT
Dan pertanyaannya adalah, apakah kami dapat masuk dan mendukung dengan cara yang memungkinkan mendapatkan hasil yang lebih baik, kami melihat peningkatan yang signifikan dalam hasil dan akan lebih banyak lagi dikunjungi.
Apakah ada bantuan pemulihan pandemi COVID-19 yang akan diberikan oleh USAID?
Ini sangat penting. Kami bertahan dalam tiga tahun terakhir. Pengurangan pertama dalam harapan hidup global sejak Perang Dunia Kedua. Kita semua berduka untuk mereka yang kehilangan hidup.
Dalam hal pemulihan ini bukan hanya terkait mengendalikan COVID, seluruh sistem kesehatan hancur. Anggaran dialihkan dari vaksinasi penanganan program kelahiran anak, dari penanganan darah tinggi dan jantung.
Kini kami harus membangun kembali dasar lebih baik untuk membantu warga lebih panjang umur dan hidup lebih sehat. Banyak yang harus dikerjakan dan kami siap bekerja sama.
ADVERTISEMENT
Mari kita kembali membahas saat Anda bertemu Bapak Menkes kami, Apa ada yang kesepakatan terjalin?
Menkes Budi Gunadi Sadikin saat ditemui kumparan di kantornya, Jakarta, Senin (6/2/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Banyak persetujuan yang terjalin. Menteri Budi adalah pemikir besar. Ia berpikir kamu tidak boleh hanya melakukan hal kecil demi membuat sistem kesehatan lebih baik. Ada kekurangan dokter, suster dan pekerja medis garis depan.
Ada kebutuhan investasi alat mau pun pelatihan. Ada investasi dalam jumlah besar yang datang dari pemerintah dan juga pinjaman dari luar negeri. Kami ingin pastikan investasi itu berhasil dan juga mendukung kemampuan menghasilkan kualitas lebih baik dan juga akses lebih mudah bagi masyarakat dan juga hasil lebih baik.
Berapa Dana bakal dikucurkan USAID demi mewujudkan transformasi sistem kesehatan di Indonesia?
Kami memberikan dana hampir USD 16 juta per tahun. Kami ingin pastikan sumber yang kami berikan ke cara terbaik untuk dilakukan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan. Kami melihat adanya kesempatan serta celah yang ada.
ADVERTISEMENT
Kami mengerti bagaimana menjadi efektif dengan dukungan kami. Dan kami juga akan fokus (penanganan) TBC, kelahiran dan kesehatan anak, HIV dan mengendalikan pandemi selanjutnya.
Indonesia sudah menunjukkan pada dunia kalian bisa membangun sistem kesehatan menyediakan sistem primer kesehatan yang pantas dam bisa berkomitmen membuat sistem itu lebih baik. Dunia lebih banyak menghabiskan dana di rumah sakit saat itu sudah terlambat.