Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Uskup Agung Serukan Umat Katolik Memilih Sesuai Hati Nurani di Pemilu 2024
25 Desember 2023 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan tema Natal itu harus kontekstual dengan perkembangan saat ini. Dalam Misa Natal tahun ini, Gereja Katedral mengusut tema “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi”.
ADVERTISEMENT
Sesuai tema tersebut, kehidupan berpolitik juga harus dijalankan dengan damai, jangan sampai terjadi perpecahan.
Kardinal Suharyo mengimbau kepada umat Katolik agar ikut berkontestasi untuk memilih calon pemilih tahun depan.
“Keadaan tidak pernah deal, yang ada adalah seperti ini maka sebagai warga negara siapa pun kita wajib ikut dalam pemilu,” kata Kardinal Suharyo kepada wartawan usai melangsungkan Misa Natal Pontifikal di Gereja Katedral, Jakarta, Senin (25/12).
Memilih sesuai dengan hati nurani dan menghargai perbedaan pilihan.
“Kepada umat lain saya tak ada wewenang apa pun, kecuali pada umat Katolik saya katakan silakan datang untuk ikut memilih calon-calon pemimpin kita dengan suara hati masing-masing,” katanya.
Kardinal Suharyo menyebut tidak akan mengarahkan untuk memilih pasangan calon yang mana. Sebab, dalam posisinya sebagai Uskup, ia tak berwenang dalam mengarahkan jemaat untuk memilih pasangan calon tertentu.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya mengatakan pilih ini nanti saya di kartu merah oleh Paus, enggak boleh. Tetapi saya katakan silakan pilih dengan cerdas menurut hati nurani,” ujarnya.
“Kalau pilih jangan pakai hati nurani yang bodoh tapi yang cerdas. Itu artinya mempertimbangkan segala macam,” imbuhnya.
Selain itu, Kardinal Suharyo juga meminta agar umat Katolik menerima apa pun hasil dari Pemilu. Siapa pun pemimpin yang terpilih harus diterima. Ia pun menyerukan kepada seluruh umat agar tetap menjaga persatuan dan perdamaian.
“Nasihat dalam rangka kepedulian adalah seperti apa pun atau siapa pun yang akan terpilih dan sudah diumumkan oleh lembaga yang berwenang kita mesti terima, tidak bisa lain-lain selain menerima,” pungkasnya.