Ustaz Somad Belajar dari Kejadian di Hong Kong

28 Desember 2017 14:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Somad berceramah di Gedung Sarana Jaya (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Somad berceramah di Gedung Sarana Jaya (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ustaz Abdul Somad yang akan mengisi ceramah di hadapan para Tenaga Kerja Indonesia di Hongkong dideportasi oleh otoritas setempat karena dianggap sebagai teroris yang akan mengganggu keamanan negeri tersebut.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari kejadian tersebut, Ustaz Somad akan memastikan perizinan dan keamanan dirinya saat menghadiri undangan ceramah.
"Kami pastikan dulu supaya panitia tidak kecewa apakah model calling visa atau melibatkan dulu pihak KJRI dan KBRI. Agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan," kata Ustaz Somad usai berceramah di Gedung Sarana Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/12).
"Terutama pekerja kita yang memang mereka di sana bukan event organizer (EO) tapi murni pekerja yang meluangkan waktunya untuk berdakwah. Maka amat sangat kasihan di tengah kesibukan mereka, Sabtu-Ahad mereka luangkan waktu," imbuh Ustaz Somad.
Ustaz Abdul Somad (Foto: Instagram @ustadzabdulsomad)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Abdul Somad (Foto: Instagram @ustadzabdulsomad)
Dari penolakan kehadirannya untuk berceramah, ia tidak akan menuntut apa pun dari pemerintah dan pihak lainnya. Ustaz Somad menyerahkan segalanya kepada pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi tidak ada upaya untuk menuntut segala macam kita serahkan saja. Kita punya ulil amri, pemimpin-pemimpin kita, saya sebagai warga negara dilindungi," jelas ulama kelahiran Asahan, Sumut, 40 tahun lalu itu.
Terkait dengang tuduhan teroris yang dialamatkannya oleh Pemerintah Hong Kong, Ustaz Somad secara tegas membantahnya.
"Tidak ada. Hanya menduga-duga dan mereka tidak menjelaskan mengapa mereka menolak. Yang sudah diberi cap (paspor) saja ditolak apalagi saya yang belum diberi stempel paspor," tutup lulusan Al-Azhar Kairo (S1) dan Daar al-Hadits Al-Hassania Institute Maroko (S2) ini.