Utusan China Bakal ke Timur Tengah, Siap Bantu Negosiasi Damai Israel-Hamas

15 Oktober 2023 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Utusan Khusus China untuk Isu Timur Tengah, Zhai Jun. Foto: JEAN-SEBASTIEN EVRARD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Utusan Khusus China untuk Isu Timur Tengah, Zhai Jun. Foto: JEAN-SEBASTIEN EVRARD / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Utusan Khusus China untuk Urusan Timur Tengah, Zhai Jun, siap ikut andil mendorong gencatan senjata dan negosiasi damai dalam konflik Israel dan Hamas.
ADVERTISEMENT
Sehubungan dengan itu, Zhai dilaporkan bakal mengunjungi Timur Tengah pada pekan depan untuk melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait.
Dikutip dari AFP, kabar kunjungan Zhai dilaporkan media yang dikelola pemerintah Partai Komunis China, CCTV, dalam sebuah video yang diunggah pada Minggu (15/10).
"Zhai akan mengunjungi Timur Tengah minggu depan untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk gencatan senjata, melindungi warga sipil, meredakan situasi, dan mendorong perundingan damai," bunyi laporan CCTV.
Dalam sebuah wawancara terpisah, eks Duta Besar China untuk Prancis itu mengatakan, inisiatif untuk berpartisipasi dalam menengahi pembicaraan damai antara Israel dan Hamas didorong oleh kekhawatiran atas prospek konflik yang bakal meluas hingga ke ranah luar.

China Dukung Palestina

Sebelumnya, situs web resmi Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (10/10) melaporkan, Zhai telah berbicara melalui telepon dengan Asisten Menteri Departemen Palestina di Kementerian Luar Negeri Mesir, Osama Khedr, terkait situasi Palestina dan Israel.
ADVERTISEMENT
Dikatakan bahwa kepada Khedr, Zhai menyampaikan keprihatinnya atas eskalasi konflik dan kekerasan yang saat ini terjadi antara Israel dan Palestina, ditambah dengan banyaknya jumlah korban sipil.
"China menentang dan mengutuk tindakan yang merugikan warga sipil, dan menyerukan gencatan senjata segera," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
Suasana pertemuan Presiden China Xi Jinping dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas selama upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing pada Rabu (14/6/2023). Foto: Giok Gao/AFP
"Akar penyebab dari siklus konflik antara Palestina dan Israel adalah karena masalah Palestina masih belum diselesaikan dengan cara yang adil, dan jalan keluar yang mendasar terletak pada penerapan solusi dua negara," sambung mereka.
Selain itu, pemerintah China juga mengungkapkan kesiapan mereka mendorong kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata dan mengakhiri kekerasan — termasuk mengajak dunia internasional melakukan hal serupa.
ADVERTISEMENT
"China siap memberikan dukungan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, sehingga dapat menghindari krisis kemanusiaan di Palestina, khususnya Jalur Gaza, agar tidak semakin parah," tutup pernyataan itu.
Keluarga dan kerabat berkumpul di samping jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Adapun laporan CCTV muncul, ketika Israel tampaknya siap untuk meluncurkan serangan darat terhadap militan Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza.
Penduduk di wilayah kantong yang menjadi rumah bagi lebih dari dua juta rakyat Palestina itu sebelumnya telah diimbau untuk mengungsi menjelang serangan yang diperkirakan bakal terjadi.
Namun, kebanyakan dari mereka tidak memiliki tempat aman lagi untuk dituju, sebab Israel pada saat bersamaan masih menerapkan pengepungan total di Gaza.