Utusan Jokowi dan Deal Airlangga-Bamsoet di Blok M Selasa Pagi

3 Desember 2019 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR terpilih periode 2019-2024 Bambang Soesatyo berjabat tangan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR terpilih periode 2019-2024 Bambang Soesatyo berjabat tangan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto saat menghadiri Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan pengunduran dirinya sebagai caketum Golkar di hadapan Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat berseberangan dengannya. Ketua Timses Bamsoet, Ahmad Noor Supit, menjelaskan detik-detik terciptanya kesepakatan antara Airlangga dan Ketua MPR itu soal pengunduran diri.
ADVERTISEMENT
Supit menjelaskan, Selasa (3/12) pagi, Bamsoet dan Airlangga melakukan pertemuan dengan didampingi masing-masing timses di sebuah restoran di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Pertemuan yang dimulai pukul 08.00 WIB itu merupakan negosiasi agar Bamsoet bersedia mundur sebagai caketum Golkar. Supit mengaku ikut mendampingi Bamsoet dalam pertemuan itu.
"Saya dampingi Pak BS (Bambang Soesatyo) untuk ketemu Pak Airlangga yang didampingi oleh Agus Gumiwang, saya sama Nusron Wahid tadi dan ada utusan Presiden di sana," ujar Supit di Pakubuwono, Jakarta Selatan.
Sayangnya, Supit enggan menyebut siapa utusan Jokowi dalam pertemuan tersebut. Ia meyakinkan utusan tersebut bukan Luhut Pandjaitan. Supit menyebut peran sang utusan Jokowi tersebut tak kalah besar dari Luhut.
ADVERTISEMENT
Supit mengatakan, deal antara Airlangga dan Bamsoet agar Bamsoet mundur tercipta dalam pertemuan di restoran tadi.
(kiri-kanan) Luhut Binsar Panjaitan, Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo dan Aburizal Bakrie bersalaman di Menko Maritim. Foto: Moh Fajri/kumparan
"Saya kira clearnya di sana. Dan (kemudian) Pak Luhut sebagai senior Partai Golkar ketemu dengan Aburizal Bakrie. Tapi clear-nya sudah di tempat bersama Pak Airlangga tadi pagi," jelas Supit.
Supit menyebut pertemuan antara Airlangga, Bamsoet, dan Luhut di kantor Kemenko Maritim dan Investasi sebelum pengumuman pengunduran diri hanyalah sebuah finalisasi. Namun, kesepakatan soal mundur dari bursa ketum Golkar sudah diraih dalam pertemuan di Blok M pada pagi hari.
"Saya kira (dengan Pak Luhut) bukan klimaks, yang saya katakan tadi pagi, jam 8 tadi pagi (klimaksnya)," kata Supit.
"Jadi di kantor Pak Luhut hanya penyampaian statement saja," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Mengenai lokasi pengumuman pengunduran diri yang berlokasi di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Supit menjelaskan, tempat itu dipilih karena kebetulan Ical dan Luhut tengah menggelar pertemuan di sana.
Lebih lanjut, Supit juga menjelaskan beberapa poin kesepakatan antara Airlangga dan Bamsoet. Salah satunya janji Airlangga untuk menampung seluruh kubu Bamsoet dan kubu-kubu lain di kepengurusan DPP Golkar 2019-2024.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto saat membuka peringatan HUT ke-55 Partai Golkar, Jakarta, Rabu (6/11). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Pokoknya kan terwakili, semua terwakili dan bisa memutuskan bagaimana ke depan, seperti apa seharusnya," kata dia.
"Kita kan sudah sampaikan, komitmen gentelmen agreement-nya seperti itu. Bagaimana nanti realisasinya tentu kita lihat. Mudah-mudahan kita berupaya kalau itu bisa terwakili," lanjut Supit.