Utut Adianto: Presiden Lebih Dengar Projo dan Bara JP dari Lemhannas-Wantannas

13 Juni 2024 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen PDI-P Utut Adianto di TVRI, Senin (12/6). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen PDI-P Utut Adianto di TVRI, Senin (12/6). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mempertanyakan fungsi kelembagaan Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas RI) dan Dewan Ketahanan Nasional (disingkat Wantannas).
ADVERTISEMENT
Menurut politisi PDIP, kedua lembaga tersebut tidak memberikan kontribusi nyata di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Sebab menurutnya, Jokowi lebih mendengarkan kelompok relawan pengusungnya.
“Presiden lebih dengar Projo (Pro Jokowi) ketimbang Wantannas, presiden lebih dengerin Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) ketimbang Gubernur Lemhannas. Lantas kita mau letakkan di mana?” kata Utut saat RDP bersama Gubernur Lemhannas dan Sesjen Wantannas, Kamis (13/6).
Kedua lembaga ini sebenarnya berfungsi untuk membantu presiden merumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional.
Ilustrasi Komisi I DPR RI. Foto: Haya Syahira/kumparan
Namun, Utut menyangsikan fungsi ini dilakukan dengan nyata oleh kedua lembaga ini. Bahkan, ia berani beratuh selama kepemimpinannya Jokowi jarang bertemu untuk rapat bersama Lemhannas dan Wantannas.
“Dugaan saya yang mau bertamu juga jarang. Kalau pernah ketemu saya voor 1 banding 10. Kalau bener saya kasih Rp 10 juta, eh Rp 100 juta, kalau saya yang, bapak yang nggak bener bapak kasih saya Rp 10 juta,” katanya.
ADVERTISEMENT
Utut tidak ingin kedua lembaga ini memiliki label tempat parkir para petinggi TNI-Polri menjelang pensiun.
“(Label) ini yang harus kita perbaiki. Ke depan kalau nanti TNI dan Polri undang-undangnya kita ketok, bapak akan disebar diperbantukan di sipil dan manfaat bapak jauh lebih hebat,” tuturnya.