UYM: Jangan Rem Pengiriman Mahasiswa ke Al-Azhar Kairo karena Ada Ketakutan

28 Juni 2024 22:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Yusuf Mansur saat menjadi narasumber di Diptalk kumparan, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Yusuf Mansur saat menjadi narasumber di Diptalk kumparan, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ulama kondang Ustaz Yusuf Mansur (UYM) bicara soal membeludaknya mahasiswa Indonesia ke Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. UYM meminta tak ada pengereman.
ADVERTISEMENT
"Dan saya sebagai orang yang pengen belajar positif, malah nggak pengen ngerem. Kita kurang banyak ngirimin calon-calon diaspora kita," kata UYM dalam program Diptalk di Youtube kumparan, Jumat (28/6).
Namun UYM juga mengingatkan masalah-masalah yang ada tetap harus diselesaikan.
"Tinggal masalah diikutin aja dengan kualitasnya, tanggung jawab, dan lain sebagainya yang membuat kita jauh lebih banyak daripada negara-negara lain," tutur dia.
"Kalau nggak, ntar negara-negara lain yang akan lebih banyak karena kita ngerem, karena ada ketakutan," imbuhnya.
Menurutnya, bila dalam sistem perekrutan ada yang salah, bukan berarti menyetop orang berangkat ke Al-Azhar Kairo. Selesaikan masalah tersebut.
"Yang bener ah, ini kan 15 ribu mahasiswa bos. Masa iya 15 ribunya jelek, kan nggak mungkin. Nama-nama pohon pasti aja ada di busuknya," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jangan lu lihat yang busuknya doang dong, yang busuk mah potong aja kali," tutup UYM.
Kata Al-Azhar
Wakil Grand Syeikh Al-Azhar di Mesir, Muhammed Abdel Rahman Ad-Duweiny, mengungkapkan pihaknya berkomitmen mempermudah proses penerimaan mahasiswa dari Indonesia.
"Kami berkomitmen bahwasanya pada tahun ini proses penerimaan mahasiswa Al-Azhar akan lebih mudah, akan lebih banyak mendapatkan banyak kemudahan dari waktu-waktu yang sebelumnya," kata Ad-Duweiny di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (21/6).
Dari informasi yang diterima kumparan, terdapat setidaknya 15 ribu mahasiswa Indonesia di Al-Azhar. Setiap tahunya sekitar seribu sampai 2.000 orang mahasiswa asal Indonesia berangkat ke Kairo.
Sebagian besar mahasiswa RI di Kairo belajar Islam moderat. Sehingga, Ad-Duweiny berharap agar mahasiswa RI yang kembali ke Indonesia dapat menyebarkan nilai-nilai Islam moderat.
ADVERTISEMENT
"Kami juga senantiasa mengharapkan dan mengupayakan agar para mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar nantinya mereka dapat kembali ke Indonesia untuk menyebarkan nilai-nilai moderasi dalam Islam sesuai pemahaman yang benar dari Al-Quran dan sunnah," tuturnya.