Vaksin Booster COVID-19 Berbayar, Biaya Ditanggung BPJS

3 Februari 2023 20:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pelaksanaan Vaksin Booster COVID-19 Kedua di Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Timur pada Selasa (24/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pelaksanaan Vaksin Booster COVID-19 Kedua di Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Timur pada Selasa (24/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemenkes mengungkap vaksin COVID-19 berbayar dapat menggunakan BPJS. Hal tersebut disebutkan dalam pemaparan hasil survei serologi periode Januari 2023 di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Jumat (3/2).
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan pemerintah masih mengkaji terkait skema untuk vaksinasi berbayar.
“Kemudian untuk vaksin berbayar, itu nanti setelah status (kedaruratan) dicabut itu akan ada mekanisme pembayaran melalui BPJS. Salah satunya begitu,” ujar Syahril.
Senada dengan Syahril, Kepala BKPK Kemenkes Syarifah Liza Munira meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab selama status kedaruratan saat ini belum dicabut, terkait vaksin masih ditanggung oleh pemerintah.
“Mengenai vaksin berbayar ini masih kita kaji dulu karena jelas tadi ya penting sekali melengkapi status vaksinasi, bagaimana metodenya itu nanti kita akan kaji dan sampaikan. Tapi seperti yang tadi disampaikan Pak Syahril, kalau nanti pun berbayar bisa ditanggung melalui BPJS, itu salah satu opsi yang baik. Jadi nanti persisnya akan kami sampaikan,” ujar Liza.
ADVERTISEMENT
Wacana vaksin berbayar telah mencuat bulan lalu. Kala itu Menkes Budi Gunadi menyatakan, rencana vaksin berbayar hanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bukan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Penerima PBI BPJS Kesehatan terdiri atas fakir miskin dan orang tidak mampu.

Survei Serologi Terbaru

Berdasarkan hasil survei serologi terbaru, yakni periode Januari 2023, menunjukkan 99 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19. Artinya, sebagian besar masyarakat sudah memiliki kekebalan imun terhadap risiko kematian yang ditimbulkan virus tersebut.
Meski demikian, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk melengkapi status vaksinasi mereka. Sebab hasi survei membuktikan bahwa vaksinasi booster meningkatkan kadar antibodi COVID-19 lebih banyak dibandingkan dengan yang belum mendapatkannya.
“Hasil dari sero survei menunjukkan proporsi penduduk yg memiliki antibodi SARS CoV-2 sudah tinggi. Kemudian kadar antibodi ini sudah meningkat, dan kita tahu antibodi tertinggi ada di booster, dari mereka yang dibooster. Pada dasarnya kami mengimbau masyarakat semuanya untuk melengkapi status vaksinasinya,” kata Liza.
ADVERTISEMENT