Vaksin Covaxin Buatan India Diberikan Izin WHO, Bisa Jadi Andalan Negara Miskin

4 November 2021 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja sanitasi, Manish Kumar, bersiap menerima dosis COVAXIN Bharat Biotech di All India Institute of Medical Sciences ( AIIMS) di New Delhi, India, Sabtu (16/1). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja sanitasi, Manish Kumar, bersiap menerima dosis COVAXIN Bharat Biotech di All India Institute of Medical Sciences ( AIIMS) di New Delhi, India, Sabtu (16/1). Foto: Adnan Abidi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerbitkan emergency use authorization (EUA) izin darurat vaksin COVID-19 buatan Bharat Biotech India, Covaxin. Hal ini membuka jalan bagi vaksin tersebut agar diterima sebagai vaksin sah di banyak negara miskin.
ADVERTISEMENT
"Kelompok Penasihat Teknis memutuskan bahwa vaksin Covaxin memenuhi standar WHO untuk perlindungan terhadap COVID-19, bahwa manfaat vaksin jauh lebih besar ketimbang risikonya dan vaksin dapat digunakan," kata WHO pada akun Twitternya, Kamis (4/11).
Dilansir Reuters, kelompok penasihat WHO diperkirakan membuat keputusan tentang vaksin Covaxin pekan lalu. Namun pihaknya meminta data tambahan dari Bharat Biotech sebelum melakukan penilaian manfaat-risiko akhir untuk penggunaan vaksin secara global.
Covaxin diberikan dua kali dengan jarak pemberian empat pekan pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.
Daftar penggunaan darurat itu akan memungkinan Bharat Biotech mengirim vaksin ke negara-negara yang mengandalkan pedoman WHO untuk keputusan regulator mereka.
Covaxin merupakan vaksin ketujuh yang didukung oleh WHO setelah dua vaksin mRNA Pfizer-BioNTech dan Moderna, vaksin vektor adenovirus yang dikembangkan AstraZeneca dan Johnson & Johnson serta vaksin dengan virus inaktif buatan China Sinovac Biotech dan Sinopharm.
ADVERTISEMENT
Restu WHO juga menandakan bahwa Covaxin dapat diterima sebagai vaksin sah bagi jutaan orang India yang telah menerimanya dan yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri.
Sementara itu pemerintah Oman dan Australia mengatakan bahwa mereka akan mengakui Covaxin sebagai vaksin yang sah bagi para pelancong.