Vaksin Sinovac Bakal Ada Suntikan Dosis Ketiga? Ini Penjelasan Kemenkes

28 April 2021 12:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kemenkes mengungkap ada kemungkinan penyuntikan vaksin Sinovac dosis ketiga. Namun, kapan disuntikkannya belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Hal ini tengah diteliti pihak Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional ITAGI.
"Kita tahu produsen Sinovac sendiri itu sudah melakukan penelitian untuk penyuntikan dosis ketiga. Jadi saat ini ITAGI masih terus mengkaji," kata jubir Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi daring dikutip kumparan, Rabu (28/4).
Penelitian juga dilakukan oleh tim dari FK Unpad di bawah komando Prof Kusnandi Rusmil. Mereka adalah tim yang melakukan uji klinis fase III di Bandung.
Prof Kusnandi Rusmil. Foto: Antara
"Teman-teman di Unpad sendiri yang melakukan uji klinis tahap III Sinovac masih terus melihat dan mengukur titer antibodi dari orang-orang yang sudah diberikan vaksinasi ini. Kita tunggu kembali, apakah perlu ada dosis penyuntikan ketiga," jelas Nadia.
Nadia kemudian membandingkan vaksin Sinovac dengan vaksinasi influenza yang dilakukan setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Jubir vaksinasi corona dari Kemenkes Dr. Siti Nadia Tarmizi. Foto: kumparan
Sebagaimana diketahui, SARS-CoV-2 memiliki banyak kesamaan dengan virus influenza. Keduanya sama-sama menyerang pernapasan dan memiliki gejala yang mirip saat menyerang seseorang.
"Kita tahu vaksin influenza ini kan enggak ada yang bertahan lebih dari satu tahun. Kita tahu kalau kita mendapat vaksin influenza kita harus disuntik setiap tahunnya," jelas Nadia.
"Jadi tugas kita saat ini menyelesaikan 181,1 juta (target vaksinasi corona) sambil menunggu perkembangan lebih lanjut (apakah diperlukan suntikan ketiga)," lanjut Nadia.

Program Pemerintah

Di sisi lain, Nadia meyakinkan apabila vaksinasi corona harus dilakukan kembali secara berkala, tetap akan menjadi program pemerintah. Sebab COVID-19 masih merupakan penyakit yang berpotensi menyebabkan pandemi.
Jadi, tinggal ditunggu penelitiannya lebih lanjut terkait sampai kapan antibodi vaksin Sinovac ada di tubuh penerimanya. Apakah setahun, dua tahun atau tiga tahun.
ADVERTISEMENT
"Tentunya ini akan kita lihat. Berarti (kalau ada) tahun depan itu bukan penyuntikan kembali. Tapi memang dosis awal yang kita hitung sebagai perlindungan yang bisa bertahan itu hanya satu tahun untuk vaksin Sinovac ini," pungkas Nadia.