Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Vaksin TBC M72 Dikembangkan di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat Tak Khawatir
12 Mei 2025 13:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Indonesia menjadi salah satu negara yang akan menjadi tempat uji coba dari vaksin Tuberkulosis (TBC) M72. Vaksin ini dikembangkan oleh Bill Gates selaku pendiri Microsoft dan Gates Foundation. Rencana ini pun telah disepakati oleh Presiden Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan uji coba vaksin ini. Ia juga mengingatkan untuk menyaring berbagai informasi mengenai vaksin M72 dengan benar.
Dia mencontohkan kasus campak-rubella di Amerika Serikat. Kasus ini meningkat tajam karena banyak warga yang tidak melakukan vaksinasi. Setelah ditelusuri, minimnya informasi dan penyebaran berita hoaks menjadi penyebabnya.
“Itu yang saya bilang, jadi teman-teman di formal media mesti bantu kayak tadi. Misal Rubella, outbreak terjadi di Amerika, itu karena mereka kurang terlalu masif untuk pemberitaan di sosial media karena bilang bahwa vaksin ini ada cip, bisa membuat penyakit nantinya ini sama dengan TBC,” kata Budi di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Senin (12/5).
ADVERTISEMENT
Budi juga memastikan keamanan vaksin M72 karena telah melalui uji coba klinis. Indonesia akan menjadi tempat uji coba klinis tahap ketiga untuk mengecek efektivitas vaksin dengan penyakit TBC.
“Sama seperti (vaksin) COVID, ada clinical trial 1, aman apa enggak, clinical trial 2 bisa di manusia, aman apa enggak. Tiga dia lihat efektivitasnya. Kalau dikasih yang sembuh berapa persen? Nah, Indonesia menjadi tempat clinical trial 3 (dan) sudah jalan,”jelas dia.
Budi mengatakan, TBC adalah penyakit menular yang dapat membunuh paling banyak penderitanya. Dalam waktu lima menit, katanya, ada 2 pasien TBC yang meninggal dunia.
“TBC itu, kita ngomong 5 menit, yang meninggal 2. Jadi kalau kita bagi dalam vaksin yang sekarang, saudara-saudara kita kan banyak meninggal 100 ribu per tahun. Nah itu yang kurang terangkat karena sekarang masyarakat sama sosial media itu jauh lebih mudah dipengaruhi,”imbuh dia.
ADVERTISEMENT