Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Vaksinasi Terendah, Afrika Tak Mau Lagi Bergantung pada Vaksin Donasi
15 September 2021 3:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bila dibandingkan dengan benua lain, Afrika memang tidak memiliki penambahan kasus aktif yang terbilang besar. Saat ini terdapat beberapa negara yang terlihat mengalami peningkatan cukup signifikan seperti Afrika Selatan dan Botswana. Namun sayangnya capaian vaksinasi di benua tersebut merupakan yang terendah.
Dikutip dari AFP, baru 9 dosis vaksin yang telah berhasil diberikan per 100 orang di Afrika. Sementara di negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan Kanada telah mencapai 118 dosis per 100 orang, 104 di Eropa, 85 di Asia, 84 di Amerika Latin dan Karibia, 69 di Oseania, dan juga 54 dosis per 100 orang di Timur Tengah.
Selama ini, Afrika hanya mengandalkan pasokan vaksin dari skema donasi berbagai negara lain yang juga dikenal dengan mekanisme dose-sharing melalui jalur COVAX. Untuk itu, Uni Afrika mendesak agar para negara produsen vaksin untuk mencabut larangan ekspor sehingga Afrika bisa dengan mudah memperoleh vaksin.
ADVERTISEMENT
"Berbagi vaksin (vaccine sharing) itu baik. Tetapi kita tidak harus bergantung pada berbagi vaksin," kata Strive Masiyiwa, utusan khusus untuk COVID-19, dalam konferensi pers di WHO di Jenewa, Selasa (14/9).
"Kami ingin membeli dari produsen yang sama," tambahnya.
Percepatan dan perluasan vaksinasi harus terus dilakukan. Sebab, WHO sendiri telah menyampaikan bahwa setidaknya 40 persen penduduk tiap negara telah mendapatkan vaksin lengkap hingga akhir tahun ini dan juga 70 persen dari populasi dunia pada pertengahan 2022.
Ketimpangan akses vaksin ini sangatlah terasa di Afrika. Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika), John Nkengasong, baru 3,5 persen dari populasi Afrika yang telah menerima vaksin lengkap.
Sayangnya, Afrika masih belum bisa dengan mudah mengakses vaksin seperti benua-benua lainnya.
ADVERTISEMENT
"Produsen itu tahu betul bahwa mereka tidak pernah memberi kami akses yang layak," kata Nkengasong.
Untuk itu, Uni Afrika telah membentuk satuan khusus untuk menangani kebutuhan vaksin yaitu AVAT. Nantinya satuan ini akan bertugas untuk membeli vaksin bagi negara-negara anggota dan juga berjalan seiring dengan donasi dari COVAX.